Aparat Terkait Diminta Mengawasi Bongkar Muat di Jembatan Dua Dan Empat Barelang

0
755
Aktifitas bongkar muat di jembatan dua dan empat Barelang diduga Ilegal. (foto : Mustofa)

batamtimes.co. Batam -Aktifitas bongkar muat barang-barang di Barelang di Jembatan dua dan Jembatan empat diduga Ilegal.Mengingat kawasan Barelang masih berstatus “Quo” maka seluruh aktivitas yang ada disana termasuk pelabuhan-pelabuhan kapal keberadaannya tidak resmi alias illegal,atau termasuk pelabuhan tikus.

Sehingga setiap kapal–kapal yang akan melakukan bongkar muat di pelabuhan tersebut rawan penyeludupan,namun anehnya kapal-kapal yang bongkar muat di pelabuan pelabuhan itu berjalan dengan lancar,sampai saat ini tidak pernah tersentuh oleh aparat dan Dinas-Dinas terkait.

Kapolda Kepri Irjen Sam Budigusdian pernah mengingatkan dalam jumpa Pers beberapa waktu yang lalu dikatakan,keberadaan pelabuhan-pelabuhan tikus di Kepri terutama di Batam dapat mengancam keamanan Kepri, sebab akan dapat di jadikan jalur utama peredaran narkotika, juga TKI-TKI dan barang-barang illegal.

Banyaknya pelabuhan-pelabuhan tikus yang tidak terpantau kedepannya akan kita lakukan pegawasan yang ketat dengan bekerjasama dengan petugas-petugas lainnya, tegas Kapolda Kepri.

Menurut Ketua LSM Garda Indnesia Aldi Braga mengatakan, aktifitas bongkar muat di pelabuhan jembatan 4 dan 2 Barelang diduga rawan penyeludupan, sebab keberadaan pelabuhan-pelabuhan disana berstatus “Ilegal” anehnya kenapa aktifitas bongkar muat disana sepertinya tidak terpantau oleh pihak-pihak yang berwenang, ataukah mereka tahu tapi pura-pura tidak tahu.

“Seperti pelabuhan di jembatan dua Barelang, dari hasil investigasi diperoleh informasi kapal-kapal yang berlabuh untuk bongkar barang , rata-rata kapal-kapal kayu berasal dari Karimun yang bermuatan Gula, Beras dan Miras produksi luar negeri.”Katanya kepada www batamtimes.co di Batam center (25/3/2017)

Lebih jauh dikatakanya, walau hanya kapal-kapal kayu yang berlabuh tapi muatannya mencapai kurang lebih 170 ton, dan barang-barang yang di bongkar tidak pernah terawasi, kedepannya kita berharap agar pihak-pihak terkait untuk dapat mengawasinya.

LSM GArda Indonesia sudah melakukan beberapa kali investigasi dilapangan terkait masuknya barang-barang di lokasi tersebut ,dan informasi seminggu hampir 4 kali kapal-kapal kayu yang umumnya datang dari Karimun melakukan aktifitas bongkar muat.

“agar bentuk dan jenis barang yang di turunkan tidak di ketahui pihak lain, bongkar barang di lakukan pada malam hari.”terang Aldi

Kapal-Kapal kayu yang bongkar di pelabuhan jembatan Barelang itu,diduga milik pengusaha dari Karimun berinisial “Kwtk”.

Sementara itu, Tarmin (40) warga yang tinggal disekitar barelang mengatakan,jenis barang yang diseludupkan di Jembatan 2 seperti Gula, Beras dan Miras di bawa dari Karimun untuk di pasarkan di Batam, sedangkan di pelabuhan jembatan 4 barelang di pergunakan oleh pihak pengusaha tersebut untuk muat barang-barang dari Batam ke Karimun.

“kegiatan-kegiatan itu sudah berlangsung sejak lama,tidak pernah terawasi oleh pihak terkaitv” ujar Tarmin (25/3) di Barelang.

Dikatakannya, barang-barang yang di bawa dari Karimun ke Batam melalui pelabuhan jembatan 2, sepertiBeras, Gula dan Miras awalnya berasal dari Malaysia dan Singapura, awalnya dikirim ke Karimun, oleh sipemilik barang berinisial “Kwtk” barang-barang tersebut di pasarkan ke Batam.

Diangkut dengan menggunakan kapal-kapal kayu milik pengusaha itu, agar barang-barang yang di angkut ke Batam tidak di ketahui pihak berwenang atau instansi terkait, kapal-kapal yang mengangkut barang-barang tadi melabuhkan kapal-kapalnya di pelabuhan jembatan 2 Barelang.

“ Hal itu sengaja dilakukan oleh sipemilik barang juga pemilik kapal, agar barang-barang yang ada di kapal terbebas dari biaya-biaya yang di kenakan pemerintah, dan barang-barang pun di bongkar malam hari dan diangkut oleh mobil boxes yang telah stanbay di bawa kegudang mereka di ocarina Batam Center” tandasnya.

Sampai berita ini di turunkan pihak pengelola gudang di Ocarina Batam Center tidak dapat di jumpai,apa yang ada di dalam ruko-ruko berlantai 3 sebanyak 6 pintu itu tidak dapat di ketahui karena pihak pengaman gudang dengan sikap arogannya tidak mengijinkan media ini untuk masuk dan konfirmasi.

 

Pewarta : Mustafa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here