Batamtimes. Co, Batam – Perusahaan Gojek menyesalkan beberapa oknum pengemudi Ojek Online (OJOl) yang mengunakan atribut perusahaan saat menyatakan dukungan pada salah satu Capres yang hadir di Kepri, Rabu, (13/3/2019).
Teuku Parvinanda Head of Regional Corporate Affairs GOJEK menjawab pertanyaan media Batamtimes, cukup menyesalkan perbuatan oknum pengemudi OJOL tersebut.
Padahal, kata dia, perusahaan sudah memberikan himbauan berkali-kali saat pertemuan dilarang mengunakan atribut perusahaan saat memberikan dukungan politik pada salah satu Capres tertentu.
Namun, perusahaan GOJEK menyadari, tidak akan mampu untuk mengawasi keseluruhan pengemudi yang sudah menyatakan bergabung dengan GOJEK.
“Kita GOJEK sudah hadir di 200 kota/Kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia, tidak mungkin melakukan pengawasan secara menyeluruh. Hanya saja, perusahaan sudah berikan himbauan dilarang pakai atribut saat memberikan dukungan paslon Capres tertentu setiap kali ada pertemuan, ” Katanya
Dikatakanya, untuk kasus tersebut sebenarnya sudah terjadi berkali kali, dan sudah sering ditanyakan pada perusahaan GOJEK.
Ia juga menjelaskan, untuk kasus Pengunaan kostum GOJEK, gunakan azas praduga tak bersalah saja, bisa saja yang memakai kostum tersebut bukan driver OJOL.
“Mungkin saja, yang pakai jaket GOJEK bukan driver Ojol. Tahun Politik ini bisa saja orang lain memanfaatkan situasi, “ungkap Teuku
Sebelumnya Rabu seperti yang dikutip dari media idnnews. Id, pengemudi ojek daring atau ojek online (ojol) ikut mengawal kedatangan Capres dengan nomor urut 02 di Mega Wisata Ocarina Batam.
Selain mengawal kedatangan Capres Prabowo Subianto, para driver ojek online tersebut juga menyuarakan akan memenangkan Pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 17 April mendatang.
Perusahaan GOJEK menyatakan, sama sekali tdk ada dukungan pada salah satu Calon tertentu.
“Kami punya kebijakan jelas dalam hal politik, yaitu tidak mengambil posisi atau berpihak pada siapapun jg dan tetap menjaga netralitas. Namun di sisi lain, para mitra juga bebas memilih aspirasi politik mereka masing-masing,tapi tidak untuk membawa nanma perusahaan Gojek.”Pungkas Tengku Parvinanda
(Redaksi)