Bupati Hamid Rizal Temui Warga Penagi Minta Jangan Cemas

0
892

Batamtimes.co – Natuna – Bupati Hamid Rizal Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau bersama jajaran dan FKPD temui warga Penagi, Kecamatan Bunguran Timur, Ranai, Natuna, Kamis (06/02/2020) pagi.

Bupati Hamid Rizal temui ratusan warga Penagi minta jangan cemas beredarnya isu virus corona terlebih Natuna dijadikan Kerantina WNI dari Wuhan, China sedang menjalani observasi di Hanggar Barat Pangkalan Militer Raden Sadjad Ranai, hanya berjarak 1 Km dari pemukiman masyarakat Penagi.

Dihadapan ratusan masyarakat setempat Bupati Hamid Rizal menjelaskan jangan cemas dan khawatir terkait Natuna dijadikan lokasi kerantina 238 WNI dari Wuhan, China sedang menjalani observasi di Hanggar Barat Pangkalan Militer Raden Sadjad Ranai.

” Saya harap masyarakat penagi tidak perlu cemas dan khawatir yang berlebihan tetap beraktivitas seperti biasanya sebab beredarnya isu-isu diberbagai media sosial terkait virus  corona sehingga menimbulkan rasa ketakutan,” ucapnya.

Lanjut Hamid, Informasi yang beredar itu perlu di chek kebenaranya, sebab banyak berita hoax di medsos terkait virus corona yang perlu diklarifikasi kebenarannya, terangnya.

Bupati Natuna didampingi jajaran dan FKPD memberi penjelasan kepada awak media, usai menemui masyarakat Penagi, Ranai, Kamis (06/02/2020) pagi.

Dia juga memahami rasa khawatir dan was-was dari masyarakat Penagi
terkena dampak virus corona yang bisa saja terbawa oleh para WNI dari Wuhan yang menjalani Observasi selama 14 hari kedepan di Hanggar Barat Pangkalan Militer Raden Sadjad Ranai. Hanya berjarak satu kilometer saja dari pemukiman masyarakat Penagi.

” Itu hal yang sangat wajar dan saya juga merasakan hal sama, namun Pemerintah daerah telah menyampaikan semua aspirasi masyarakat Natuna kepada Pemerintah Pusat.

Pemerintah menjamin pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Cina yang kini dikarantina, tak membahayakan masyarakat di Natuna dan mereka dalam kondisi baik dan sehat,” ujarnya.

Dalam hal ini Pemerintah Pusat berjanji akan memenuhi semua tuntutan masyarakat Natuna, diantarnya Kementerian Kesehatan berkantor sementara di Natuna dan pembuatan pos-pos pelayanan kesehatan sebagai bentuk upaya pencegahan.

Kata Hamid, ada satu tuntutan masyarakat Natuna yang tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah Pusat, terkait memindahkan ratusan WNI dari Wuhan untuk di Observasi di KRI lepas pantai.

Menurutnya, penanganan ratusan WNI dari Wuhan yang menjalani observasi harus sesuai standart kesehatan dunia WHO.

Jika Pemerintah Pusat tidak mengikuti aturan standart tersebut dampaknya pemerintah Indonesia akan dikenakan pemberian sanksi dari organisasi kesehatan dunia WHO, pungkasnya.

Sebelumnya diketahui terdapat 20 KK warga Penagi dikabarkan mengungsi ke daerah lain di Kota Ranai. Karena mengaku khawatir terkena dampak virus corona yang bisa saja terbawa oleh para WNI tersebut. Apalagi, jarak Penagi ke lokasi Observasi hanya satu kilometer saja.

Akibatnya berdampak pada warga yang lain termasuk pedagang di pasar Ranai juga menutup usahanya membuat suasana Kota Ranai menjadi sepi.

(Red/Pohan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here