Batamtimes.co – Natuna – Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksmana Madya TNI Aan Kurnia, menilai kedatangan 30 kapal cantrang asal Kota pantura, Tegal, Jawa Barat, berukuran di atas 100 Gross Tonnage (GT). Yang akan beroperasi dilaut Natuna Utara masih aman bagi ekosistem laut.
Hal tersebut diungkapkan, Kepala Bakamla disaat menggelar tatap muka bersama nelayan Natuna, di aula
Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT), Selat Lampa, Natuna, Sabtu, (07/03/2020) pukul 15:10 WIB.
Menurutnya alat tangkap cantrang itu, tidak mencapai ke dasar laut yang bisa mengakibatkan rusaknya ekosistim laut dan terumbu karang.
Kepala Bakamla juga memberikan arahan dan penjelasan kepada nelayan Natuna terkait kedatangan puluhan Kapal Cantrang Pantura yang beroperasi di Laut Natuna Utara.
Bukan tanpa alasan,
karena kekayaan laut Natuna Utara sudah seharusnya dinikmati oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Akan tetapi nelayan Natuna sendiri hanya sedikit yang mampu melaut hingga ke laut Natuna Utara wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) tersebut.
Menyusul maraknya pencurian oleh Kapal Ikan Asing (KIA) di perairan laut Natuna Utara, tepatnya di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Oleh Kebijakan pemerintah pusat mobilisasi Kapal Nelayan Pantura di Laut Natuna Utara. Untuk menjaga kedaulatan NKRI dan akan membuat posisi Indonesia lebih kuat dan diakui, ungkapnya.
“Untuk bisa sampai ke ZEE, kita butuh kapal-kapal yang besar diatas 100 GT yang jaraknya 100 Mil lebih. Atas instruksi Presiden didatangkan nelayan Pantura yang kapalnya besar-besar,” ucapnya.
Dia juga menegaskan, alat tangkap Cantrang itu hanya di kedalaman 20-30 meter saja, sementara di laut ZEE sana kedalamannya mencapai 100 meter lebih.
Aan berharap, atas kebijakan Pemerintah pusat mendatangkan kapal Nelayan Pantura di Laut Natuna Utara, dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat Natuna sendiri.
Selain itu kata Aan, para nelayan pantura akan mengisi bahan bakar di Natuna, dan ikannya akan di lelang SKPT Natuna juga, supaya ada peningkatakan ekonomi didaerah atas perhatian pemerintah pusat khususnya kepada Nelayan Natuna,” paparnya.
Aan juga mengajak masyarakat nelayan Natuna untuk dapat bersinergi dan bekerjasama dengan para Nelayan Pantura dalam menangkap Ikan di perairan laut Natuna Utara, dan beroperasinya puluhan kapal nelayan Pantura, nantinya akan dikawal dan diawasi secara ketat oleh Kapal KKP, KRI TNI-AL dan Bakamla dengan kapal Cost Guard, tutupnya.
(Red/Pohan)