Batamtimes.co – Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau akan meluncurkan program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) menjadi solusi ketersediaan lahan pertanian produktif dari alih fungsi lahan pertanian.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengingatkan dan menyadarkan warga agar lahan pertanian tidak dialih fungsikan dan menjaga ketersediaan pangan didaerah.
Penjabat Sekretaris daerah Kabupaten Natuna Hendra Kesuma menyampaikan apresiasi kepada Dinas pertanian untuk mempersiapkan program LP2B untuk lahan pangan yang berkelanjutan.
Menurutnya program LP2B ini juga sangat penting diterapkan kedepan dan perlu disosialikasikan terlebih dahulu kepada masyarakat dengan melibatkan Kepala desa, BPD serta para tokoh masyarakat agar dapat memahami sasaran dan mamfaatnya bagi warga.
Sehingga nantinya program ini bisa tepat sasaran dan mendapat dukungan dari berbagai pihak sebab bagi warga yang mengikuti program ini akan diberikan penghargaan (Reward) berupa pemberian benih dan pupuk gratis, sebut Sekda Natuna, Selasa (30/03/2021).
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Marwan saat ditemui diruang kerjanya menjelaskan, program ini masih tahap proses dimana tujuannya adalah agar lahan pertanian yang sudah ada tidak berubah fungsi bagi petani yang memiliki lahan.
Artinya lahan pertanian yang telah melalui pembinaan dari dinas dapat dipertahankan seperti tanaman padi, kedelai, jagung maupun sejenisnya tidak dialih fungsikan menjadi embung maupun komplek perumahan.
Seperti Kecamatan Bunguran Batubi telah ditetapkan menjadi kawasan Agropolitan dimana wilayah tersebut merupakan lahan pertanian yang tumbuh berkembang karena adanya sistim dan usaha agribisnis, paparnya.
Selain program LP2B, pihaknya juga akan berencana mengembangkan program pupuk organik sebab kebutuhan pupuk bagi petani sangat penting disamping harganya terjangkau juga lebih mudah didapatkan.

Dikatakan Marwan kendala utama bagi petani adalah mahalnya harga pupuk dan obatan-obatan sehingga mengakibatkan harga produksinya menjadi mahal.
Untuk lokasi ujicoba pengembangan pupuk organik tersebut akan dikembangkan di Desa Selemam Kecamatan Bunguran Timur Laut.
Sebab wilayah tersebut geografisnya sangat cocok berhawa dingin disamping itu adanya komunitas petani organik yang bisa membantu bekerjasama.
Mudah-mudahan dengan adanya pupuk organik ini bisa membantu para petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani khususnya di Natuna, pungkas Marwan.
(Pohan)