
Karimun – batamtimes.co – TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba berskala besar di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Dalam operasi tersebut, personel TNI AL mengamankan satu kapal asing berbendera Thailand yang mengangkut sekitar 1,9 ton narkoba jenis sabu dan kokain.
Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I), Laksda TNI Fauzi, menyampaikan bahwa total narkoba yang disita mencapai 1.905 kilogram, terdiri dari 1.200 kilogram kokain dan 705 kilogram sabu. Estimasi nilai barang haram ini ditaksir mencapai Rp7 triliun.
“Penggagalan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu dan kokain dengan total berat kurang lebih 1,9 ton ini terjadi di perairan Selat Durian, Provinsi Kepulauan Riau,” ungkap Fauzi dalam konferensi pers di Mako Lantamal IV, Batam, Jumat (16/5).
Kapal penyelundup bernama Aungtoetoe 99 dicurigai saat petugas TNI AL melakukan patroli rutin di laut pada 13 Mei 2025. Kapal tersebut berlayar dengan kecepatan tinggi dan mematikan sistem identifikasi otomatis (AIS), serta mengabaikan perintah petugas untuk berhenti.
Saat dihentikan dan diperiksa, kapal tersebut tidak membawa ikan atau peralatan penangkap ikan, meskipun berjenis kapal nelayan. Pemeriksaan menyeluruh kemudian menemukan puluhan karung narkoba yang dikemas dalam 35 karung kuning dan 60 karung putih.
ABK Ditahan, Tak Miliki Dokumen Resmi
TNI AL menahan lima anak buah kapal (ABK) yang terdiri dari satu warga Thailand dan empat warga Myanmar. Mereka tidak memiliki dokumen perjalanan maupun izin pelayaran sah. Diduga, mereka berperan sebagai kurir dalam jaringan penyelundupan narkotika lintas negara dengan kedok kapal penangkap ikan.
“Para ABK mengaku hanya mendapat bayaran sekitar Rp14 juta untuk membawa muatan tersebut,” kata Fauzi.
Hingga saat ini, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk mengungkap asal serta tujuan akhir pengiriman narkoba tersebut. TNI AL menyatakan belum ditemukan keterlibatan warga negara Indonesia dalam kasus ini.
“Kami masih menelusuri arah pelayaran kapal, dari mana barang ini berasal dan ke mana tujuannya. Itu masih dalam proses penyidikan,” tambah Fauzi.
Penggagalan ini menjadi salah satu tangkapan terbesar dalam sejarah pemberantasan narkoba di perairan Indonesia dan menunjukkan komitmen kuat TNI AL dalam menjaga perbatasan laut dari kejahatan transnasional.
Penulis : Sam
Editor ; Pohan