Kolaborasi Strategis Gerindra-PSI, Babak Baru Politik Indonesia

0
370
Keterangan Foto : Ketua umum RéJO (Relawan Jokowi for Prabowo-Gibran) HM Darmizal MS.

Oleh: HM Darmizal MS

Ketua umum RéJO (Relawan Jokowi for Prabowo-Gibran)

Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo pada 19-20 Juli 2025 menjadi momen bersejarah bagi dunia politik Indonesia. Terpilihnya kembali Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI dengan perolehan suara fantastis 65,28 persen menggunakan sistem elektronik voting menandai babak baru konstelasi politik tanah air.

Yang membuat Kongres ini istimewa adalah sinyal kuat bergabungnya mantan Presiden Joko Widodo dengan PSI. Kombinasi ini diprediksi akan mengubah peta kekuatan politik menjelang Pemilu 2029. Sebagai praktisi politik yang telah lama mengamati dinamika pergerakan relawan, saya melihat perkembangan ini sebagai momen transformatif yang akan mengubah landscape politik Indonesia secara fundamental.

Proses pemilihan Ketua umum PSI kali ini benar-benar revolusioner. Sebanyak 157.579 anggota dari seluruh Indonesia ikut memilih melalui sistem e-voting. Ini terobosan luar biasa dalam demokratisasi internal partai politik yang selama ini dikuasai segelintir elite.

Model “one man one vote” yang diterapkan PSI mencerminkan semangat partai super terbuka. Konsep ini sudah lama digagas Jokowi dan kini benar-benar terwujud di partai yang dipimpin putranya sendiri. Kemenangan telak Kaesang juga menunjukkan konsolidasi kepemimpinan yang solid. Dia mengalahkan Ronald A Sinaga yang meraih 22,23 persen dan Agus Mulyono Herlambang dengan 12,49 persen suara. Margin kemenangan ini sangat signifikan, apalagi mengingat PSI masih dalam fase membangun basis massa setelah gagal menembus parlemen pada Pemilu 2024.

Transformasi logo PSI dari bunga mawar menjadi Gajah bukan sekadar rebranding visual. Ada filosofi mendalam di balik perubahan ini. Gajah melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan solidaritas—nilai-nilai yang sejalan dengan filosofi politik Jokowi tentang kepemimpinan yang protektif namun tegas.

Perubahan logo ini sekaligus menandai transformasi PSI dari partai kecil menjadi kendaraan politik yang lebih serius dan ambisius. Sinyal ini semakin kuat dengan kehadiran Jokowi yang mengenakan jaket PSI berlogo gajah di kediamannya Solo.
Dinamika paling menarik adalah potensi kolaborasi antara Gerindra yang dipimpin Prabowo dengan PSI yang akan dipimpin duo Jokowi-Kaesang. Sebagai Ketua umum RéJO yang telah menjembatani dukungan relawan Jokowi kepada Prabowo-Gibran, saya melihat potensi sinergi yang luar biasa dalam kombinasi ini.

Kolaborasi strategis ini menggabungkan legitimasi ganda. Disatu sisi ada popularitas Jokowi yang masih tinggi di masyarakat, di sisi lain ada elektabilitas Prabowo yang terbukti dalam Pilpres 2024. Gerindra memiliki basis kuat di kalangan nasionalis-religius, sementara PSI lebih menarik bagi generasi milenial dan pemilih urban.

Pengalaman kepemimpinan senior berpadu dengan energi generasi muda menciptakan formula politik yang menarik. Prabowo membawa pengalaman militer dan politik senior, Jokowi berkontribusi dengan track record pembangunan infrastruktur yang mencengangkan. Di sisi lain, Kaesang dan Gibran mewakili generasi muda yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan dengan pemahaman politik modern.

Dengan konsolidasi kepemimpinan Kaesang dan sinyal bergabungnya Jokowi, proyeksi PSI untuk Pemilu 2029 sangat optimistis. Modal politik Jokowi masih sangat besar dengan popularitas yang tetap tinggi di masyarakat. Track record pembangunan infrastruktur dan program sosialnya masih diingat baik oleh rakyat.
Basis relawan yang tersebar di seluruh Indonesia juga menjadi aset berharga yang tidak dimiliki partai lain. Kaesang sebagai representasi generasi milenial memiliki daya tarik tersendiri karena memahami politik digital dan memiliki appeal terhadap first-time voters yang akan signifikan di 2029.

Pendekatan politik yang fresh dan inovatif bisa menarik segmen pemilih muda yang selama ini apatis terhadap politik. Mereka merasa tidak ada yang mewakili aspirasi dan cara pandang generasi digital ini.
Fenomena PSI akan mengubah landscape politik Indonesia secara fundamental. Kolaborasi Gerindra-PSI berpotensi menjadi poros baru yang mengimbangi dominasi koalisi lain, menciptakan checks and balances yang lebih sehat dalam sistem politik kita.

Model e-voting PSI juga bisa menjadi rujukan bagi partai lain untuk mengadopsi mekanisme yang lebih demokratis dan transparan. Selama ini proses internal partai politik sering tertutup dan dikuasai segelintir elite. PSI memberikan contoh bahwa ada cara yang lebih demokratis.
Kepemimpinan Kaesang menandai era baru politik generasi. Anak-anak pejabat tidak lagi sekadar “titipan” atau mendapat posisi karena nama orang tua. Mereka harus membuktikan kapasitas melalui kompetisi demokratis yang sesungguhnya.

Meski optimis, PSI juga menghadapi tantangan besar ke depan. Mereka harus membuktikan bahwa transformasi ini bukan sekadar permainan elit politik atau kendaraan dinasti keluarga tertentu.
Kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari perolehan suara elektoral di bilik-bilik suara. Yang lebih penting adalah kemampuan memberikan solusi nyata terhadap permasalahan bangsa yang masih menumpuk.

PSI harus menunjukkan bahwa mereka benar-benar hadir sebagai genuine effort untuk memajukan Indonesia. Bukan sekadar melanjutkan politik dinasti atau mengamankan kepentingan kelompok tertentu.

Kolaborasi strategis Gerindra-PSI dengan Prabowo dan Jokowi sebagai dual power center berpotensi menciptakan kekuatan politik yang formidable menjelang 2029. Namun ini baru permulaan dari perjalanan panjang. Sinergi antara pengalaman senior dan energi generasi muda harus dimanfaatkan maksimal untuk kepentingan rakyat. Keseimbangan antara stabilitas dan inovasi bisa membawa Indonesia menuju cita-cita bersama: Indonesia Emas 2045.

Politik sejati bukan tentang kekuasaan atau kursi semata. Politik yang benar adalah tentang pengabdian kepada rakyat dan kemampuan memberikan solusi atas permasalahan bangsa. Semoga momentum bersejarah ini benar-benar membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Oleh: HM Darmizal MS adalah Ketua umum RéJO (Relawan Jokowi for Prabowo-Gibran)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here