Menebar Manfaat dari Setiap Tetes Madu Nusantara

0
885

Perjalanan Tiwi Nurhasanah dan Rumah Madu Simpul Hati Bersama Pertamina

Garut — batamtimes.co – Di balik manisnya madu yang menetes dari sarang lebah, tersimpan kisah perjuangan seorang perempuan tangguh asal Garut, Jawa Barat. Namanya Tiwi Nurhasanah, pendiri Rumah Madu Simpul Hati, sebuah usaha yang tumbuh dari tekad sederhana: menebar manfaat dari alam untuk sesama.

Sejak awal, Tiwi tak hanya ingin menjual madu. Ia ingin menghadirkan nilai dan pengetahuan di balik setiap botol yang dihasilkannya. Usahanya kini tak hanya memproduksi madu mentah hingga olahan, tetapi juga berbagai produk turunan seperti propolis, royal jelly, dan bee pollen yang semakin diminati masyarakat.

Lebih dari sekadar pengusaha, Tiwi juga menjadi pembina bagi kelompok tani madu di berbagai daerah Indonesia. Ia mengajarkan cara budidaya lebah yang berkelanjutan serta mengedukasi masyarakat tentang kekayaan lebah Nusantara.
“Madu ini suplemen terbaik bagi makhluk hidup. Kita belajar sekaligus menebar manfaat bahwa lebah bisa menjadi obat bagi manusia,” ujarnya.

Perjalanan Tiwi tak selalu mudah. Di masa awal, ia mengaku sulit memperkenalkan madu lokal karena masyarakat cenderung lebih menyukai produk impor. Namun, semuanya berubah ketika PT Pertamina (Persero) hadir melalui program pendampingan UMKM.
“Setelah ada Pertamina, kami bisa mengedukasi masyarakat tentang madu lokal dan produk turunannya. Dukungan itu luar biasa,” kenangnya.

Melalui program UMKM binaan Pertamina, Rumah Madu Simpul Hati mendapat berbagai pelatihan, mentoring, hingga sertifikasi usaha. Dampaknya terasa nyata: produk semakin dikenal, pasar meluas, dan kolaborasi dengan dunia akademik pun terbuka. Kini, tempat usahanya sering menjadi lokasi penelitian bagi mahasiswa farmasi dari berbagai universitas.

“Kami jadi kenal banyak apoteker dan peneliti. Mereka riset langsung di sini, terutama untuk produk kesehatan dan kosmetik berbasis lebah,” ujar Tiwi sambil tersenyum bangga.

Namun bagi Tiwi, keberhasilan sejati bukan hanya soal omzet atau popularitas. Yang paling membahagiakan adalah perubahan ekonomi keluarganya dan para petani binaannya.
“Alhamdulillah, dari bisnis ini anak-anak saya bisa kuliah. Dua sudah S2, satu lagi S1. Saya dan suami hanya tamatan SMA, jadi ini pencapaian besar bagi kami,” tuturnya haru.

Kini, Tiwi terus bermimpi agar produk lebah Nusantara lebih dicintai di negeri sendiri.
“Kalau masyarakat percaya pada produk alam Indonesia, pasti tahu kualitasnya juga luar biasa. Mimpi saya, suatu hari punya pabrik kosmetik atau produk kesehatan berbasis lebah Indonesia,” pungkasnya penuh keyakinan.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatakan, pengembangan UMKM seperti Rumah Madu Simpul Hati merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui sektor kreatif.
“Menjadi kebanggaan bagi kita apabila UMKM tidak hanya berdikari, tetapi juga menggandeng wirausahawan lain di sekitarnya untuk memberi manfaat lebih luas,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Program TJSL Pertamina ini sejalan dengan Asta Cita poin ke-3 pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif nasional. Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina juga terus mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mengintegrasikan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.

Dan dari setiap tetes madu yang dihasilkan Tiwi Nurhasanah, mengalir semangat kemandirian, keberlanjutan, dan harapan bagi masa depan ekonomi hijau Indonesia.

Penulis : Tanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here