Batamtimes.co, Natuna
Lebaran kedua Hari Raya idul fitri 1439 H, suasana Open House dikediaman Bupati Natuna, penuh keakraban dan bersahabat media Online Batamtimes.co berkesempatan wawancara khusus dengan Bupati Natuna
di rumah dinas di Ranai Darat Sabtu (16/06/2018)
Dalam wawancara tersebut Bupati Natuna berbicara mengenai banyak hal, mulai dari pilihannya lebaran pertama di Sedanau, hingga seputar kritikan kepada pemerintah, dan mengatasi kebijakan Perimbangan Keuangan pusat dan daerah
Berikut petikan wawancara dengan Bupati Natuna, yang pada kesempatan itu bersama media Online lainya.
Suasana lebaran Hari Raya Idul Fitri 1439 H tahun 2018 kali ini, ada sedikit perbedaan dari tahun sebelumnya, pak Bupati lebih memilih Sholat Idul fitri dan Open House Di Sedanau dari pada di Ranai, apa alasan pak Bupati?

Inikan atas permintaan masyarakat Sedanau, mereka bilang sekali-kali pak Bupati Natuna Open House Di Sedanau supaya ada pemerataan. Sebenarnya hal ini sudah lama disampaikan oleh warga masyarakat, tapi baru tahun ini bisa kita penuhi.
Mungkin, untuk tahun depan bisa juga diadakan di Midai, Subi, Serasan atau Pulau Tiga dan Pulau Laut, menurut saya tidak ada salahnya agar masyarakat merasa adil dan bisa langsung menyampaikan aspirasinya.
Bagaimana pendapat pak Bupati tentang perkembangan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat?
Saya melihat perkembangan Sedanau ini sudah banyak kemajuan terutama sejak dibukanya kembali penjualan ikan napoleon keluar negeri, ekonomi masyarakat mulai naik, perputaran ekonomi di tengah masyarakat semakin baik, pemerintah daerah juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat telah memberikan izin untuk ekspor ikan napoleon, kita berharap ini berlaku selamanya
Pembangunan infrastruktur diwilayah Natuna perbatasan ini perkembanganya seperti apa, menurut pendapat pak Bupati?
Alhamdulillah, diera pak Jokowi ini Natuna banyak mendapat perhatian dari pemerintah pusat, sebab pak Jokowi membangun Indonesia dimulai dari pinggir wilayah perbatasan, untuk pembangunan infrastruktur di Natuna saja sudah nampak seperti pelabuhan perikanan, dermaga dan sarana telekomunikasi Palapa Ring Barat dan banyak lagi. Saya sangat kagum dengan kepempinan beliau sederhana dan merakyat dan kerjanya cepat – cepat, saya juga berharap para OPD kita juga sigap, cepat dan tanggap karena kita berpacu dengan waktu dan tak bisa lambat, kalau lambat ya, sudah tinggal
Terkait adanya isu salah satu partai pendukung pasangan Hamid – Ngesti akan menarik dukungannya, apa tanggapan pak Bupati?
Ya, itu hak mereka, sebenarnya dukungan itu diberikan ketika pencalonan pasangan Hamid – Ngesti pada pilkada 2015 lalu, awalnya saya ingin mencalonkan Bupati di Anambas. Tapi, beberapa partai datang kepada saya di Tanjungpinang untuk memberikan dukungan maju di pilkada Natuna. Kalau mereka mau menarik dukungan sah – sah saja, sebab pilkada juga sudah selesai
Apakah beredarnya isu tarik dukungan tersebut, pak Bupati merasa terganggu?
Ya, pasti ndak, Pilkada juga sudah selesai, jadi tak ada masalah
Berbicara kritikan kepada pemerintah Natuna, belakangan ini lagi Viral dibicarakan Netizen di medsos terkait cuitan IPJ dalam Facebooknya
celotehan netizen pemilik akun Facebook atas komentarnya disalah satu postingan berita di group FB Berita Natuna lintas Kepri, com
edisi Kamis 7 Juni 2018 lalu,

Dalam komentarnya, IPJ
Seharusnya isi kepala si dungu itu yang dikupas, biar keluar integritas pikiran yang menghasilkan konsep terbaik. Bukan kupas kelapa yang keluar cuma APBD yang menghasilkan defisit. Apa ngak sinting itu eksekutif dan legislatif…?
Lalu, Kadis Kominfo mengambil langkah hukum melaporkan pemilik akun tersebut kepihak berwajib, apa tanggapan pak Bupati?
Saya sangat mendukung langkah yang diambil oleh Kadis Kominfo itu, juga itu bagian dari tugasnya dan saya minta kasus ini harus tuntas.
Boleh mengkritik, tapi harus sopan dan santun semua ada kekurangan dan kelebihan, namun kita harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan kritik, sebab semua ada aturanya
Menyikapi Kebijakan Perimbangan Keuangan pusat dan daerah Natuna tergantung DBH Migas, apa strategi Pemda Natuna mengatasi ketergantungan tersebut?
Memang betul, kita akui APBD Natuna sangat tergantung pada pemerintah pusat Dana Bagi Hasil (DBH) migas. Ketersediaan cadangan migas lama kelamaan akan menyusut, daerah harus mempersiapkan strategi untuk meningkatkan pengelolaan Sumber daya alam dan potensi laut untuk menjadi Pendapatan Asli Daerah. Natuna lautnya luas kita sudah mempersiapkan ekspor ikan Bahkan beberapa pengusaha sudah melakukan penjajakan dan begitu juga dengan pengusaha sektor perkebunan akan membuka lahan perkebunan kelapa Hybrida sedang mengurus perizinan
Jika kedua hal tersebut bisa kita lakukan, saya yakin dan percaya Natuna akan lebih Makmur
Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan pak Bupati kepada Kami
Sama-sama, sekali-kali wawancara begini kan enak, lain waktu kita lanjutkan