batamtimes.co , Batam – Miris nasib siswa yang belajar disekolah SD 005 pulau Panjang , kecamatan Galang akibat rusak parahnya ruang belajar sehingga disaat hujan bocor.
Pantauan lapangan, kondisi ruang Klas dari Klas satu sampai Klas enam pelapon rusak dan atapnya bocor, ironisnya anggaran perbaikan tahun 2016 dialihkan ke lokasi lain padahal sudah disetujui tahun ini.
Kerusakan ruang kelas ini sudah berlangsung lama sekitar enam tahun lalu bahkan saat Musrenbang pun sudah masuk diajukan , namun sampai saat ini belum ada perhatian pemko Batam.
“Sudah berkali-kali diajukan perbaikan terhadap dinas pendidikan , bahkan tahun 2016 sudah oke tetapi belum juga,” Kata Sarifudin guru yang mengajar dijumpai dilokasi. Senin(05/12).
Kata Dia, sepengetahuan kami wacana perbaikan sudah diakui, tetapi kenyataan belum bahkan kami pihak sekolah disarankan kembali membuat pengajuan terhdap dinas.
Parahnya, imbuhnya, kami mendapat kabar bahwa yang seharusnya sekolah kami tahun ini mendapat anggaran justru dialihkan ke sekolah lain.
“Kami khawatir ketika sedang belajar siswa ditimpa alat bangunan berupa triplek atau kayu pelapon dan kalau musim hujan siswa diungsikan atau pulang,” ujarnya.
Selain itu, Kata Dia, sejak berdirinya sekolah ini tahun 2016 belum pernah diperbaiki dan sudah waktunya direhab karena sudah rusak parah.
Kami berharap pemerintah Pemko Batam atau Dinas pendidikan kota Batam memperhatikan sehingga Kelangsungan pendidikan anak hinterland tidak terganggu.
Hal yang sama juga diungkapkan salah seorang guru honorer Usman . Ia mengatakan, rusaknya ruang kelas belajar sudah lama berlangsung, namun belum mendapat perhatian dinas.
Terutama saat jam belajar ada kekhawatiran ambruknya plapon yang dapat mencelakai siswa saat belajar.
Dan siswa yang belajar di SD 005 Pulau Panjang ada lebih kurang 78 orang dari kelas 1 sampai kelas 6 dan kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah daerah ,” ujat guru yang enam tahun menjadi honores disana.
Sementara itu, salah seorang Dosen Fakultas Hukum Undrika Rahmanidar SH, MH saat mwmberikan edukasi hukum terhadap warga hinerlandengatakan, Miris dunia sarana dan prasarana pendidikan terutama didaerah hinterland khusnya pulau Panjang.
“Fasilitas ruang Klas hampir ambruk bertahun-tahun saja belum mendapat bantuan , sungguh miris dunia pendidikan di zaman modern ini,” Kata Rahmanidar dilokasi.
Kata Dia, seharusnya pemerintah daerah harus mengutamakan sarana dan prasarana di pulau, namun kenyataannya justru sekolah-sekolah di kota yang gedungnya mewah dan bagus.
“Minim pengawasan terhadap sekolah di Pulau oleh dinas pendidikan Batam, setahun belum tentu turun ke lokasi,” ujarnya.
Ia mengatakan, dirinya datang kesini bersimpena meninjau kegiatan KKN mahasiswa Undrika sekaligus beri edukasi hukum terhadap warga pulau Panjang untuk mempertahankan hukum adat agar tidak mudah dibohokgi.
“Mereka harus mengerti hukum agar kampung tua tidak hilang dikepri,” jelasnya.
Ia menambahkan, berharap pemerintah daerah memperhatikan dunia pendidikan bagi anak pulau agar masa depan mereka lebih baik dengan cara memberikan fasilitas sarana prasarana yang baik,” pungkasnya
Pewarta : Adi