Heppy Trenggono: Gerakan “Ruwat Citra Batang” untuk Lestarikan Sejarah

0
68

Jakarta – batamtimes.co – Perkumpulan Masyarakat Batang atau PMB menggagas gerakan bertajuk “Ruwat Citra Batang”. Hal itu dikatakan Ketua Umum PMB Heppy Trenggono usai dialog tokoh nasional di Ballroom Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Sabtu 11 Oktober kemarin.

Heppy menjelaskan, esensi dari program ini bukan sekadar melestarikan sejarah, melainkan membangun kebanggaan kolektif masyarakat Batang yang diyakini menjadi fondasi penting bagi kemajuan daerah.

“Kebanggaan itu adalah fondasi pembangunan. Kalau masyarakat tidak bangga dengan daerahnya, bagaimana mereka mau berjuang membangunnya,” ujarnya.

Menurutnya penggagas gerakan Beli Indonesia ini, istilah Ruwat Batang bermakna upaya untuk memperbaiki dan meluruskan citra yang selama ini kurang jelas.

Dirinya mengungkapkan, Kabupaten Batang perlu diruwat secara sejarah dan mentalitas agar kembali menemukan jati dirinya.

“Dulu brand Batang tidak jelas, tidak punya identitas kuat. Maka, perlu ada rekonstruksi sejarah dan penguatan citra daerah. Meruwat berarti memperbaiki yang rusak atau tidak utuh, dan itu yang sekarang kita lakukan,” jelasnya.

Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) ini menambahkan, selama ini Batang sering dianggap sebagai daerah yang baru muncul secara administratif pada 1966.

Padahal, menurut catatan sejarah, Batang sudah ada jauh sebelum itu. Bahkan memiliki peran penting dalam lahirnya peradaban besar seperti Mataram dan Borobudur.

“Fakta tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Beliau menyebut bahwa Batang sudah ada sebelum bergabung dengan Pekalongan,” katanya.

Bahkan, Sri Sultan Hamengkubuwono X bersedia membantu meluruskan sejarah terbentuknya Kabupaten Batang, yang kemungkinan sebenarnya sudah ada sejak 1614.

Heppy melanjutkan, melalui program Ruwat Batang, PMB berharap generasi muda Batang bisa mengenal kembali akar sejarahnya dan tumbuh dengan rasa bangga terhadap daerah sendiri.

“Ruwat Citra Batang adalah ajakan untuk membangkitkan kembali kesadaran bahwa Batang punya sejarah besar, punya potensi besar, dan layak dibanggakan. Kita tidak sedang memulai dari nol kita sedang melanjutkan kejayaan yang dulu sempat terlupakan,” tegasnya.

Heppy juga menyampaikan, selain soal sejarah, PMB juga menyoroti pentingnya rebranding Kabupaten Batang agar lebih percaya diri dalam berkompetisi di era modern.

“Rebranding ini tidak hanya dalam bentuk citra, tetapi juga dalam mentalitas masyarakat agar siap menghadapi perubahan, terutama di sektor industri dan investasi,” demikian Heppy Trenggono.

Penulis : Tanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here