Batamtimes.co,Batam- Kitabah Gongong rebus (KGR) adalah nama Kelompok terduga teroris yang ditangkap Densus 88.Kelompok tersebut diamankan Polisi dari beberapa lokasi yang ada di Batam,dari beragam usia mulai dari usia 20 Tahun termuda hingga usia 46 Tahun tertua.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan terduga teroris ini ditangkap pada Jumat, 5 Agustus 2016. Mereka menamakan kelompoknya seperti nama masakan laut di Batam.
Dari beberapa Penyelidikan didapati kelompok ini menyiapkan beberapa rencana mulai rencana penyerangan bom bunuh diri bahkan merencanakan serangan teror ke Negara tetangga lewat teror Roket.
kelompok ini masih ada hubungannya dengan jaringan Santoso dan Bahrun Naim. “Yang bersangkutan bersama BN (Bahrun Naim) pernah merencanakan melakukan serangan teror ke negara tetangga kita, yaitu Singapura,” ucap Agus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Agustus 2016.
Agus menjelaskan, Gigih dan Bahrun ingin menyerang menggunakan roket dari Batam ke Singapura.
Gigih juga disebut merencanakan teror di beberapa tempat atas perintah Bahrun, di antaranya merencanakan bom bunuh diri di tempat keramaian dan kantor-kantor kepolisian. “Dia juga mengembangkan sel-sel teroris, baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara,” ujar Agus.
Lebih jauh dikatakan Agus, Gigih diduga pernah menampung dua anggota kelompok jaringan teroris yang berasal dari Uighur, yakni Doni dan Ali. Doni dideportasi ke negaranya, sedangkan Ali ditangkap di Bekasi pada akhir 2015. “Dia termasuk dari tiga orang yang ditangkap saat itu,” tutur Agus. Salah satunya adalah Abu Mus’ab.
Peran Gigih lain adalah menjadi fasilitator untuk orang yang ingin bergabung dengan kelompok radikal di Suriah melalui Turki. Informasi ini, kata Agus, masih terus digali penyidik.
Tak hanya itu, polisi juga menduga Gigih sebagai penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme di Indonesia. “Khususnya (dana) yang berasal dari BN yang ada di Suriah,” ucap Agus.
Dari beberapa data yang coba dikolaborasi Media batamtimes.co masing masing terduga teroris memiliki nama dan waktu penagkapan yakni,
1.Nama : GIGIH RAHMAT DEWA,usia 31thn
Suku : Jawa
Pekerjaan : Karyawan Pabrik
Alamat : Perum Mediterania Blok FF1 No 9 Rt 07 Rw 08
Waktu Pengambilan : 07 : 21WIB
Lokasi pengambilan : jln Daeng Kamboja, Batam Center.
2. Nama : TRIO SYAFRIDO
Umur : 46 thn
Suku : Padang
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Komplek Masyeba No 5A, Tiban
Waktu Pengambilan : 07 : 25 WIB
Lokasi pengambilan : Jalan Tengku Umar, Nagoya
3. Nama : EKA SAPUTRA
Umur : 35 thn
Suku : Padang
Pekerjaan : Pegawai Pabrik
Alamat : Cluster Sakura Blok E14 No 2A, Botania 1
Waktu Pengambilan : 06 : 45 WIB
Lokasi pengambilan : jalan keluar perumahan Cluster sakura, Batam centre
4. Nama : TARMIDZI
Umur : 21thn
Suku : Batak
Pekerjaan : Pegawai Pabrik
Alamat : Cluster Sakura Blok E14 No 2A, Botania 1
Waktu Pengambilan : 07 : 25 WIB
Lokasi pengambilan : di depan pabrik panasonic Jalan Laksamana Bintan, Batam Center.
5. Nama : HADI GUSTI YANDA
Umur : 20 thn
Suku : Melayu
Pekerjaan : Pegawai Pabrik
Alamat : Komplek Taman Carina Blok 27 No19, Batu Aji
Waktu Pengambilan : 07 : 53 WIB
Lokasi pengambilan : jln Brigjen Katamso, Batu Aji. Ditangkap bersama dengan HADI,
6. Nama : M. Tegar Sucianto
Umur : 19 thn
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pegawai Pabrik
Alamat : Komplek perumahan taman batu aji indah 2 blok s no 15
Waktu Pengambilan : 07 : 53 WIB
Lokasi pengambilan : Jalan Brigjen Katamso Batuaji.
Polda Kepri dalam kasus inipun tidak boleh gegabah mengambil keputusan dan menganggap pengamanan Batam sudah optimal menyusul adanya penangkapan terduga jaringan teroris di Batam, Jumat (5/8/2016) kemarin.
Untuk mengamankan Batam, Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian, pihaknya juga sudah ikut merangkul kalangan tokoh agama, tokoh masyarakat hingga organisasi kepemudaan.
Pengamanan juga melibatkan unsur lain seperti TNI.
“Pengamanan di Batam sudah optimal, kami juga telah melakukan pengamanan khusus,” ujar Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian, Jumat (5/8/2016) di Mapolda Kepri.
Sam Budigusdian melanjutkan semua kalangan dapat bekerjasama untuk mengamankan Batam.
Saat ini wilayah Batam sudah diberlakukan pengamanan khusus dalam mengantisipasi segala bentuk kejahatan termasuk terorisme.
“Pengamanan khusus bukan hanya karena teroris, tetapi sudah seharusnya dilakukan,” jelasnya.Kapolda menambahkan pengamanan juga dilakukan di beberapa titik keramaian seperti pelabuhan, bandara, dan wilayah perairan.
Semuga titik-titik itu diklaimnya telah mendapatkan pengawasan ketat dari petugas gabungan.”Dengan pihak BNN pun kami bekerjasama karena Batam termasuk rawan ancaman penyelundupan narkoba,” paparnya.
Pemerintah setempat Pemko Batam memastikan kondisi Kota Batam akan terus kondusif,perihal tersebut dikatakan Rudi di lantai v Pemko Batam usai melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolresta barelang Jumat (5/8/2016)
“Batam aman. Saya guarantee Batam aman. Kan belum kejadian, baru indikasi. Makanya mereka (kepolisian dan tim Densus 88) bantu kita agar yang tidak diinginkan, tidak terjadi,” ujarnya.
Rudi menilai, kemungkinan terduga teroris tersebut masuk Batam, karena memanfaatkan kondisi Batam yang cenderung aman. Beda halnya dengan daerah Jawa. Untuk tindaklanjutnya, apakah akan dilakukan peningkatan keamanan, Rudi menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan.
“Keamanan daerah itu tanggung jawab kepala daerah. Apa tindak lanjutnya, pastilah pihak keamanan sudah ada upaya-upaya ke arah itu. Nanti juga akan kami undang dandim, pihak kepolisian, marinir, semuanya, untuk bahas masalah ini,” kata Rudi
Singapura Memberi Perhatian Penuh Terhadap Rencana Serangan Teroris Mengunakan Roket
Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen bereaksi setelah penangkapan enam terduga teroris di Batam, Kepulauan Riau, oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI. Hen mengatakan pemerintah Singapura harus berasumsi bahwa mungkin lebih banyak plot untuk menyerang negara itu, seperti meluncurkan roket dari Pulau Batam ke target di Marina Bay, seperti yang direncanakan kelompok terduga teroris tersebut.
Hen mengatakan, sejak peristiwa serangan teroris 11 September di Amerika Serikat, Angkatan Bersenjata Singapura telah memberi perhatian lebih pada ancaman serangan udara. “Dan telah meningkatkan sistem pertahanan udara Singapura,” kata Hen, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat, 5 Agustus 2016.
Dan tiga hari pasca penangkapan dan penggeledahan terhadap terduga teroris di Batam, hingga kini Densus 88 Mabes Polri belum menemukan roket yang menurut rencana akan digunakan untuk menyerang Singapura.
Seperti diketahui, kelompok Batam yang menamakan diri Talibah Gonggong Rebus, dengan pimpinannya Gigih Rahmat Dewa alias GRD, yang terkait dengan kelompok Bahrun Naim berencana menyerang Singapura menggunakan roket.
Namun hingga kini, roket yang dimaksud belum ditemukan oleh Densus 88 Mabes Polri, pasalnya ancaman ke Marina itu masih dalam tahap rencana.
“Sampai saat ini belum ditemukan (roketnya), dari pendalaman itu masih sebatas rencana,” kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto, Minggu (7/8/2016).
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui pula kelompok Batam ini ternyata belum mampu membuat roket.
Sementara itu, yang mengajari membuat roket adalah Bahrun Naim melalui internet.( berbagai sumber)