Batamtimes.co – Natuna
Perusahaan Perindo berlokasi di pelabuhan Selat Lampa Ranai Natuna Kepri, sudah beroperasi setahun yang lalu untuk mengelola pengiriman berbagai jenis ikan kepada konsumen ke berbagai kota bahkan luar negeri.
Perindo milik BUMN Kementerian Perikanan dan Kelautan tersebut, menampung beberapa jenis ikan dari nelayan dengan harga beli sebesar Rp. 15.000,-/Kg.
“Tidak ada perbedaan harga di TPI, dan ditingkat penampung ikan yang sudah tunjuk oleh pihak Perindo, ucap Afrisal
Superviser Perindo ini, menerangkan kepada media ketika, mendatangi TPI diruang kerjanya, untuk keperluan konfirmasi seputar harga ikan di TPI pada Selasa (10/07/2018)
Dikatakanya, harga ikan itu ditingkat penampung dari nelayan harga sama, tidak boleh beda, sebab para penampung tersebut sudah diberikan persen dari pihak Perindo. Jadi, tidak boleh memainkan harga ikan.
Sejauh ini produksi ikan dari laut Natuna yang sudah Diekspor kebeberapa daerah, maupun luar negeri seperti Singapura, nilainya produksi mencapai 60 Ton Perbulan, dari produksi tersebut pihak Perindo hanya mengambil keuntungan hanya lima ribu rupiah perkg. Untuk membiayai kebutuhan es dan operasional, sebutnya
Lalu, bagaimana kontribusi hasil produksi ikan Natuna untuk daerah?
Menurut Afrisal, untuk kontribusi kedaerah sudah ada kesepakatan yang sudah ditandatangani antara Pemkab Natuna dengan pihak Perindo, namun nilai-nilai persentasenya dia tak mengetahuinya
Asrijal membantah, jikalau pihak Perindo tidak melayani masyarakat untuk membeli ikan di TPI.
” Sebenarnya, bukan tidak melayani tetapi, ikan es yang sudah dipak tersebut sudah ditetapkan Kilo gramnya minimal sepuluh kg, nah kalau masyarakat ingin membeli tentu kita akan layani, tapi, terkadang ada yang salah paham, sebutnya
Bahkan, pihaknya mengakui, pernah menjual ikan es di seputaran apotek Tika batu hitam, untuk memenuhi kebutuhan pasar, tapi hasilnya tidak memuaskan, sebab, pembeli lebih memilih ikan segar dibandingkan ikan es, ujarnya
Afrisal, berharap untuk memenuhi kebutuhan pasokan ikan dipasar Ranai sesuai harga jual yang terjangkau, dibutuhkan peran pemerintah daerah khususnya diperindag agar harga jual ikan dapat stabil dan masyarakat mudah mendapatkan ikan pula, tanpa peran serta pemerintah kebutuhan ikan akan sulit dikendalikan, tutupnya
(Red/Pohan)