Mustafa : USG Pertama Hingga Keempat Dokter Menutupi Kondisi Janin

0
2579

Laporan : Nilawati Manalu

Biro Batam

Batamtimes,co Batam – Gilang, bayi yang dilahirkan di Rumah Sakit Casa Medical Centre Batam, 7 Mei 2018 lalu, lahir dengan dua wajah, satu kepala.

Bayi yang berumur 2 bulan 6 hari itu didiagnosa menderita penyakit hidrosepalus. Selain lahir dengan kondisi memprihatinkan, bayi Gilang, putra ketiga pasangan Mustafa dan Ernila Sari Sembiring ini, menerima pelayanan yang buruk dari Casa Medical Centre yang beralamat di Jalan Ahmad Yani 8 Muka Kuning, Sungai Beduk, Batam.

Saat ini orangtuanya, hanya menunggu bantuan dari donatur untuk melanjutkan perobatan anaknya, Gilang.

Kepada www.batamtimes.co (13/7), Mustafa mengatakan, dari awal pemeriksaan USG pertama, hingga USG keempat, dokter rumah sakit, terkesan menutup-nutupi kondisi janin.

“Dokter Fauzi mengatakan ada kelainan janin dalam kandungan, tapi saya akan kasih tahu nanti pada USG terakhir,” terang Mustafa menirukan ucapan Fauzi.

Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan, pihak rumah sakit menyarankan kepada Mustafa dan istrinya, agar segera mengambil tindakan operasi caesar.

Namun pada saat itu, Mustafa menjelaskan kepada dokter Fauzi, jadwal kontrol atau persalinan istrinya diperkirakan akan melahirkan tanggal 26 Mei. “Tapi dokter tersebut langsung menentukan tanggal operasi,” kata Mustafa.

Sadar tak memiliki biaya cukup, Mustafa sempat menjelaskan kepada dokter bila si anak belum terdaftar di BPJS. Ia berharap, persalinan dilakukan tanggal 26 Mei sesuai jadwal kontrol, sembari mendaftarkan calon bayi ke BPJS. Namun, pada saat itu dokter Fauzi mengatakan, “Saya akan bertanggungjawab.”

Tanggal 17 Mei 2018, tindakan operasi caesar dilakukan. Sampai menjelang operasi caesar, dokter belum memberi tahu kondisi bayi yang sebenarnya.

Dimana sebelumnnya dokter Fauzi berjanji akan memberitahukan kelainan si janin pada saat USG terakhir dilakukan.

Mustafa dan istrinya sontak terkejut setelah melihat bayi mereka dengan kondisi yang memprihatinkan. Gilang dilahirkan dengan satu tubuh, satu kepala dan dua otak, dua wajah. “Mungkin saya tidak akan sekecewa ini, jika dari awal pihak rumah sakit memberitahu kondisi anak saya yang sebenarnya. Saya dan istri bisa lebih siap menerima resiko apapun,” kata Mustafa penuh kecewa.

Mustafa Kecewa Operasi Anaknya Seperti Dipaksakan

Mirisnya, dokter Fauzi hanya menjawab Mustafa dengan ketus, “Kan saya sudah selamatin istri bapak.”

Usai persalinan dilakukan, Mustafa pun menagih pertanggungjawaban dokter Fauzi. Namun dokter Fauzi justru berdalih dan menyuruh Mustafa menjumpai direktur rumah sakit.

Mustafa kecewa, karena Rudi Ibrahim tidak bisa membantu. Surat yang diberikan oleh rumah sakit juga ditolak kantor BPJS.

Mustafa meminta keringanan biaya, namun Rudi Ibrahim justru menvonis bayi Gilang tidak akan berumur lama. “Kan bapak sudah tahu kondisi anak bapa, umur anak bapak itu tidak akan lama. Begitulah omongan direktur itu sama saya. Gimana saya gak terpukul,” kata Mustafa.

Menurut Mustafa proses persalinan istrinya terkesan dipaksakan oleh pihak Rumah Sakit Casa Medical Centre Batam.

Selain itu, pihak rumah sakit dinilai tidak konsisten dengan pelayanan pasien. Selain terkesan memaksakan operasi. “Perlakuan dokter yang menangani pun kurang menyenangkan, sikapnya kasar terhadap istri saya,” kata Mustafa.

Mustafa akhirnya membayar biaya proses persalinan istrinya kurang lebih Rp 10 juta dan tidak ditanggung BPJS.

Hingga berita ini diturunkan, Gilang masih dalam pengobatan. Ernila mengatakan, sekali dalam tiga hari anaknya harus dibawa ke rumah sakit.

Saat ini, biaya pengobatan Gilang, tergantung dari bantuan masyarakat. Pasalnya, Mustafa yang tinggal di Rusun Muka Kuning Blok G ini, belum mendapatkan pekerjaan menetap.

Kepada www.batamtimes.co, Ivo perawat jaga Rumah Sakit Casa Medical, mengatakan, dokter Fauzi sedang tidak berada di rumah sakit. “Setiap harinya, dokter Fauzi hanya satu jam saja di rumah sakit, kecuali jika ada pasien yang harus ditangani,” kata Ivo.

Dan ketika www.batamtimes.co meminta waktu untuk konfirmasi dengan direktur rumah sakit, Vio mengatakan direktur jarang di tempat.

Namun Vio membenarkan jika beberapa waktu yang lalu ada pasien yang lahir dengan dua wajah.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here