Brigjen TNI Jannie A. Siahaan Jenderal Pertama Pimpin Korem 143/Halu Oleo Kendari

0
1087

Kendari – Tak banyak yang tahu, sosok nakhoda baru Korem 143/Halu Oleo Kendari, Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, S.E., M.B.A.

Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Korem 143/HO, Mayor Arm Sumarsono, dalam rilis tertulisnya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (11/6/2020).

Diungkapkan Kapenrem, selama ini Korem 143/Halu Oleo dipimpin Perwira Menengah berpangkat Kolonel, namun berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/23/2019 tanggal 6 Desember 2019 tentang peningkatan status 22 Korem tipe B ke tipe A, dan pembentukan 1 Korem tipe A jajaran TNI AD, salah satunya Korem 143/HO.

“Dengan adanya perubahan status tersebut, maka orang pertama yang menjabat Komandan Korem berpangkat Bintang Satu sejak terbentuknya Korem 143/ HO adalah Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan,” ujarnya.

“Bersama 73 Pati TNI AD lainnya, Danrem (Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan) melaksanakan laporan korps kenaikan pangkat dipimpin Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabesad, pada Rabu (10/6/2020),” jelas Sumarsono.

Sosok Jannie Aldrin Siahaan

Jannie Aldrin Siahaan lahir pada tanggal 25 Agustus 1969 di Makassar, tepatnya di asrama militer Yonarmed 6/76 Tamarunang yang sekarang menjadi Yonarmed 6/105 Kostrad yang berlokasi di Jl. Letjen Andi Mappaoddang Jongaya Makassar.

Pada usia 10 tahun, beliau pindah ke Kota Kendari mengikuti orangtuanya yang saat itu menjabat Kasdim 1417/Kendari di asrama Militer Kampung Salo. Pendidikan kelas 1 SD sampai dengan kelas 3 SMP dihabiskan di sana.

Selanjutnya dikarenakan orangtua yang menjabat Dandim 1417/Kendari pindah kembali ke rumah jabatan Dandim 1417/Kendari dari kelas 1 sampai dengan kelas 2 SMA.

Jannie Aldrin mengenang, seiring berjalannya waktu, karena kental dengan didikan militer makin membulatkan tekadnya mengikuti jejak sang ayah untuk menjadi seorang militer pula.

“Bukan perkara mudah, untuk menggapai cita-citanya itu, berangkat sekolah saja harus berjalan kaki setiap harinya antara 6-8 Km,” imbuhnya.

Dari keterbatasan itulah, apalagi kalau melihat beberapa Taruna yang pulang kampung ke Kampung Salo, salah satunya Taruna Akpol Idham Aziz yang saat ini menjabat Kapolri, dan Taruna Akmil Kolonel Inf Desius yang pernah menjabat Kapendam VII/Wrb, makin membulatkan tekadnya menjadi seorang tentara.

“Setelah lulus SMA, waktu yang dinanti-nanti pun tiba. Selama satu minggu mengikuti proses seleksi, bersamaan dengan seleksi UMPTN, saya pun berangkat ke Magelang,” ucap Jannie.

Dan saat berada di Magelang, sang Ibu menyampaikan bahwa dirinya lulus UMPTN dan diterima di Fakultas Perikanan Unsrat Manado.

Dengan tegas, Jannie pun memberi jawaban kepada sang ibu untuk menunggu sampai pengumuman kelulusan Taruna.

“Ketika pengumuman pun tiba, saya salah satu peserta yang lulus dan langsung mengikuti pendidikan Taruna di Magelang. Sungguh senang dan bangga rasanya,” kenang Jannie.

Perjalanan Karier

Setelah menyandang pangkat Letnan Dua (Letda), Alumni Akmil 1991 ini mengawali kariernya sebagai Pama berdinas di Kodam V Brawijaya dan Kodam XVII Trikora, selesai Selapa dengan pangkat Pamen berdinas di Jajaran Kostrad sampai dengan menjadi Danyon di Kostrad.

Kariernya pun terus meningkat pada tahun 2008 menjabat sebagai Danyonif L 432/3/1/Kostrad, Dandim 403 Rem 142 Dam VII/Wrb, Atmil RI di Filipina, Paban V Kermamil Sopsad. Dan pada tahun 2020 berdasarkan Sprin/1205/IV/2020 menjabat sebagai Danrem 143/HO.

Adapun penugasan operasi antara lain Ops Tim-Tim tahun 1993, Ops Rajawali Papua tahun 1999, Opslihkam Aceh (NAD) 2003 dan Ops Pam Obvitnas Papua 2006.

Sementara penugasan ke luar negeri di antaranya ke Australia, Filipina, Malaysia, Spanyol, Brazil, Thailand, New Zealand, Amerika Serikat, India dan Korea Selatan.

 

 

(red/DISPENAD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here