Kapal Nelayan Asal Serasan Hilang Kontak, Ini Penjelasan Kapolres Natuna

0
422

Batamtimes.co – Natuna – Sebuah pompong nelayan berpenumpang 4 orang berkapitas 3 GT milik warga Desa Hilir, Kecàmatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dikabarkan hilang kontak selama dua hari disaat berlayar dari Desa Nibung, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat menuju Serasan, pada Selasa (12/01/2021) sekira 09.15 Wib.

4 korban kapal hilang kontak warga Serasan ditemukan dengan selamat Kamis (14/01/2021).

Mendapat kabar tersebut sejumlah petugas gabungan melakukan pemantauan dan pencarian kapal diketahui dinakodai Adi (41), 2 orang ABK Tajuin (63), Sapriadi (33) dan satu orang penumpang bernama Pari.

Kejadian ini dibenarkan Kapolres Natuna melalui Kapolsek Serasan Ipda Lundu Herryson Sagala, bahwa adanya laporan kapal nelayan hilang kontak yang sedang dicari oleh tim gabungan dan masyarakat.

Namun saat ini, kata Ipda Sagala telah kembali dengan selamat pada Kamis (14/01/2021) dan telah bersandar di Pelabuhan Air Peluntan, Desa Air Ringau Kecamatan Serasan Timur, kepada media ini, Jumat (15/01/2021) lewat WhatsAppnya.

Keempat korban dilakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Serasan didampingi petugas.

Dia menuturkan kejadian diduga hilang kontak sesuai keterangan Nakhoda kapal menjelaskan mereka  memutuskan untuk berteduh di Pulau Merendam, akibat cuaca buruk dan
angin kencang disertai gelombang tinggi, tulisnya.

Setelah 2 malam mereka berteduh di Pulau Merendam, saat cuaca membaik sekira pukul 06.30.Wib, nahkoda kapal memutuskan beranjak dari Pulau Merendam menuju Serasan, sekira pukul 14.15.WIB, mereka tiba dengan selamat di Pelabuhan Rakyat Kampung Air, Peluntan Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur dan langsung dievakuasi ke Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan, paparnya.

Selain itu hasil pemeriksaan petugas terhadap kelengkapan dokumen kapal diketahui tidak memiliki izin berlayar dari Syahbandar.

Dia menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati melakukan pelayaran terlebih cuaca saat ini ekstrim akibat musim utara angin kencang disertai hujan badai dan gelombang tinggi.

Kepada pihak Syahbandar, Ipda Sagala berharap, untuk lebih teliti dan memperketat menerbitkan surat izin berlayar dan memperhatikan himbauan BMKG, tandasnya.

(Pohan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here