Jakarta – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas mengatakan, reshuffle kabinet sangat tepat dilakukan Presiden Jokowi sebelum tahun 2021.
Hal itu, kata dia,agar kabinet bisa bekerja efektif mulai awal tahun depan. Lanjutnya, agak beresiko jika reshuffle dilakukan tahun depan apalagi mendekati tahun politik 2024.
“Tahun depan, partai politik sudah sibuk mempersiapkan verifikasi KPU termasuk agenda pencalonan Presiden dan calon Wakil Presiden. Jika reshuffle dilakukan tahun depan, tentu itu tidak akan efektif mendukung kinerja pemerintahan,” ujarnya Minggu 28 November 2021.
Menurutnya, konsolidasi birokrasi tidak lagi maksimal karena menteri baru hanya memiliki masa kerja yang singkat. Selain itu, dari aspek politik, bongkar pasang jelang berakhirnya kekuasaan Presiden sangat tidak menguntungkan dalam konstruksi politik koalisi partai-partai pengusung dan pendukung.
Lebih lanjut dikatakannya, hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis pada 25 Oktober lalu juga mencatat sebanyak 59,3 persen responden mendukung Presiden Jokowi merombak kabinetnya. Artinya, hampir 60 persen setuju agar Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti beberapa menteri.
Nama yang santer disebut cocok masuk kabinet antara lain Sutrisno Bachir atau Zulkifli Hasan mewakili PAN (Partai Amanat Nasional) yang sudah resmi bergabung menjadi partai koalisi. Wakil dari PAN disebut-sebut cocok untuk kursi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Hadi Tjahjanto, mantan Panglima TNI juga disebut sebut cocok masuk kabinet memperkuat lini politik dan keamanan.
Kementerian lain yang juga diperkirakan kena reshuffle adalah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Presiden Jokowi kelihatan tidak puas dengan kinerja kementerian Agraria. Teranyar, soal mafia tanah dan sengkarut tata ruang yang tak kunjung tuntas ditangani Kementerian ini.
Sejumlah kalangan menilai, Darmizal MS, Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO) dipandang tepat mengisi pos bidang Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Darmizal MS adalah alumni UGM yang memiliki kompetensi dibidang agraria dan tata ruang. Disamping itu, ia juga dipandang sangat dekat dan loyal kepada Presiden Jokowi.
“Jelang pemilu 2024, Presiden Jokowi memerlukan tim kuat di kabinet yang menterinya tidak terganggu oleh kepentingan politik pemilu. Disamping itu, Presiden Jokowi juga memerlukan Menteri yang gesit dan risk taker agar janji Jokowi saat kampanye bisa dituntaskan sebelum masa akhir jabatan. Darmizal MS kelihatannya memenuhi kriteria tersebut,” ujar Fernando Emas.
Lantas bagaimana dengan Darmizal MS?
“Saya malah tidak tahu. Hanya baca di media saja,” kata alumnus Universitas Gajah Mada ini.
Meski dinilai merupakan sosok tepat untuk memperbaiki sengkarut agraria dan tata ruang di Indonesia, namun Darmizal MS tak mau berandai-andai.
“Penunjukan menteri adalah hak prerogatif Presiden. Saya tidak mau berandai-andai. Saya bersama ReJO akan terus konsisten mendukung visi dan misi bapak Presiden Jokowi sampai akhir jabatan beliau,” imbuhnya.
Darmizal MS mendirikan Relawan Jokowi (ReJO) Mei 2018 dan kampanye keliling Indonesia untuk kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Ia terbilang berani mengambil resiko karena keluar dari partai demokrat tempat ia bernaung, lantaran Partai Demokrat tidak mendukung Jokowi-Ma’ruf pada Pemilu 2019 lalu. Padahal, posisi Darmizal MS di DPP Partai Demokrat saat itu terbilang sangat strategis.
“Demi Legacynya, saya meyakini, Presiden Jokowi tidak mau terganggu karna para pembantunya yang sibuk mengurus partai mengejar 2024. Maka Jokowi Lakukan reshuflle agar Kinerja pemerintahan tetap terjaga sampai akhir tugasnya,” demikian Fernando.
Penulis : Tanto