Medan – batamtimes.co – Ketua DPRD Sumut, Sutarto, mendorong agar Sumut segera memiliki Perda yang mengatur sistem pertanian organik. Hal ini disampaikannya saat menerima audiensi Koalisi Masyarakat Pertanian Organik Sumut (KOMPOS) di ruang kerjanya pada Senin (20/5/2024), bertepatan dengan peringatan Kebangkitan Nasional.
Perlunya Perda Pertanian Organik
Sutarto menekankan pentingnya momen Kebangkitan Nasional sebagai tonggak awal untuk membangkitkan sektor pertanian, yang dianggapnya sebagai tulang punggung kemakmuran bangsa. “Sumut sudah saatnya memiliki Perda yang mengatur sistem pertanian organik yang holistik,” ujarnya.
Ia menambahkan, Sumut memiliki berbagai sentra pertanian seperti padi, hortikultura, dan perkebunan, yang berpotensi besar untuk dikembangkan secara organik.
Menurut Sutarto, Perda ini nantinya akan menjamin dan melindungi para petani serta masyarakat pengguna produk hasil pertanian organik. “Perda ini akan mencakup budidaya, peningkatan kemampuan petani, jaminan produk, hingga pengawasan,” jelasnya.
Dukungan KOMPOS dan Tantangan Petani Organik
Perwakilan KOMPOS, Ridwan Effendi, mengungkapkan, beberapa daerah seperti Bali, Lampung, dan Sulawesi Selatan sudah memiliki Perda Sistem Pertanian Organik. “Kami telah melakukan studi terkait Perda ini di Bali, termasuk di Desa Jatiluwih yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai desa organik,” katanya.
Ridwan menjelaskan, KOMPOS telah membuat rancangan naskah akademik untuk Perda ini dan berharap dukungan dari Ketua DPRD Sumut akan mempercepat prosesnya. “Kami juga intens membahas ini dengan Dinas Pertanian Sumut,” tambahnya.
Erika Rosmawati, anggota KOMPOS lainnya, menyoroti keluhan para petani organik di lapangan, seperti proses sertifikasi yang sulit dan tantangan dalam memasarkan produk mereka. “Proses sertifikasi yang diadakan pihak ketiga sering menjadi kendala, demikian pula dengan kemampuan petani untuk memasuki pasar,” ungkapnya.
Membangkitkan Semangat Pertanian dan Kelestarian Lingkungan
Sutarto mengatakan, peringatan Kebangkitan Nasional harus diisi dengan langkah konkret, seperti membangkitkan semangat para petani. Ia juga menekankan pentingnya kelestarian lingkungan melalui pendekatan ekologi. “Seperti kata Bung Karno, kita harus memiliki pandangan yang memikul alam karena kita terpikul oleh alam,” tegasnya.
Sutarto berharap KOMPOS, yang terdiri dari serikat dan komunitas petani, bisa menjadi motor penggerak terbitnya Perda ini. Dengan adanya Perda Sistem Pertanian Organik, diharapkan daya saing petani Sumut meningkat sehingga produk mereka bisa menembus pasar modern dan bahkan ekspor.
(Red/Dedy)