Polres Lingga Ubah 30 Hektare Lahan Tidur Jadi Sentra Jagung Pipil

0
259
Keterangan Foto : Di bawah kepemimpinan Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., jajaran Polres Lingga menginisiasi pengolahan 30 hektare lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif jagung pipil di Desa Bukit Belah.

Lingga –batamtimes.co-  Komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional kembali mendapat apresiasi. Di bawah kepemimpinan Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., jajaran Polres Lingga menginisiasi pengolahan 30 hektare lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif jagung pipil di Desa Bukit Belah, Kabupaten Lingga, Sabtu (8/8/2025).

Langkah ini menempatkan Polres Lingga sebagai pionir gerakan ketahanan pangan berbasis masyarakat. Program digelar di lahan milik warga atas nama Sahari, dengan 10 hektare lahan awal telah digarap, sementara 20 hektare sisanya akan dikembangkan bertahap menggunakan sistem pertanian modern yang berorientasi hasil dan ramah lingkungan.

Kapolres Lingga AKBP Pahala Martua Nababan menegaskan, keterlibatan Polri bukan sekadar simbolik.

“Ketahanan pangan adalah fondasi utama bagi stabilitas bangsa. Kami di Polres Lingga berkomitmen untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendukung kemandirian pangan sebagai bentuk nyata pengabdian kepada negeri,” ujarnya.

Menurutnya, ancaman krisis pangan global adalah persoalan strategis yang memerlukan kolaborasi lintas sektor.

“Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat bahwa tugas Polri hanya di ranah hukum dan keamanan. Saat ini, kami juga harus hadir di tengah masyarakat sebagai bagian dari solusi,” tambahnya.

Dalam pelaksanaan program, jajaran Polres Lingga turut mendampingi petani, menyalurkan bantuan pupuk, serta memastikan proses tanam berjalan sesuai prinsip pertanian berkelanjutan. Empat hektare pertama ditanami varietas jagung pipil unggulan berproduktivitas tinggi, sementara enam hektare sisanya menerapkan metode tanam baris berbasis konservasi lahan.

Program ini diharapkan dapat menambah pasokan pangan dan pakan ternak lokal, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan petani. Inisiatif ini melibatkan pemerintah daerah, kelompok tani, dan masyarakat setempat dengan semangat gotong royong.

AKBP Nababan menegaskan bahwa pengolahan 30 hektare lahan ini merupakan komitmen jangka panjang.

“Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat. Ini adalah tugas seluruh elemen bangsa, termasuk kami di Polri. Kami ingin hadir lebih dekat dengan rakyat, tidak hanya menjaga, tapi juga membangun,” pungkasnya.

Langkah transformatif Polres Lingga ini membuktikan bahwa institusi kepolisian dapat mengambil peran strategis di luar tugas pokoknya, menjadi motor penggerak perubahan sosial dan ekonomi demi masa depan bangsa yang mandiri dan sejahtera.

Penulis : Asma

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here