
batamtimes.co , Batam -Penumpang tujuan Batam-Dabo Singkep terlantar selama enam jam di Pelabuhan Telaga Pungur membuat para pemudik gerah dan nyaris ribut.
Kejadian ini diperparah dengan tidak adanya kepala Syahbandar di pelabuhan. Akibatnya Pihak ASDP menjadi sasaran kemarahan para penumpang.
Manajer Operasional ASDP Cabang Batam, Adolf Enoch, mengatakan, penumpang dalam hal ini tidak mau tau terkait kelebihan kapasitas. Mereka berebutan masuk saat kapal menaikkan penumpang.
”Namanya penumpang, dia gak mau tahu terkait kapasitas. Kita bingung itu Syahbandar malah pulang dan membawa surat SPB kami. Seharunya jika ada terjadi seperti ini, mereka harus kasih solusi yang tepat,” tambahnya.
Dilanjutkan, pihaknya sejak awal telah memberikan solusi, berupa meminjam alat keselamatan untuk sisa penumpang lainnya. Namun solusi itu ditolak mentah-mentah, dengan alasan muatan berlebih.
“Untuk jumlah penumpang mencapai 500 sebenarnya sanggup. Semua sudah dicek dan berjalan baik. Cuma alat keselamatan yang kurang,” tegasnya.
Mereka sudah mengusulkan untuk meminjam alat keselamatan. Tetapi itu tidak diberikan oleh Syahandar dengan alasan muatan yang belebih.
Setelah penumpang menunggu lama, akhirnya Syahbandar mengeluarkan izin untuk menggerakkan dua kapal. Kesepakatan tersebut setelah munculnya protes dari penumpang.
“Ini namanya lepas tangan. Sebelumnya kami sudah mencoba menelepon. Tetapi tidak diangkat. Kami berharap, kedepannya hal seperti ini jangan lah terulang kembali,” singkatnya.
(red/adi)