batamtimes.co,Batam-Pemadaman Listrik selama tiga hari berturut-turut dan terjadinya rationing air menjadikan Batam tidak menarik lagi bagi dunia investor.Lik Khai yang ditemui wartawan di halaman gedung dewan mengatakan kondisi ini semakin memperparah Citra Batam di dunia internasional.
Batam menurutnya akan sulit bersaing dengan beberapa negara tetangga, jika kondisi air serta listrik yang terjadi saat ini terus berkelanjutan.
Ia pun sangat menyayangkan sikap perusahaan energi terkait tersebut yang tidak segera menangani pemadaman.
“Bagaimana kita mau cerita menyaingi Johor dan Singapura, sementara air dan listrik untuk diri sendiri saja masih tidak jelas. Bukan cuma ATB, sekarang listrik lagi. Anehnya, PLN sama PGN ini malah main salah-salahan,” ujar Lik Khai.
Lik Khai meminta kepada Perusahaan Gas Negara (PGN) dan b’right PLN Batam untuk tidak saling menyalahkan terkait pemadaman listrik belum lama ini.
“Seharusnya PGN dan b’right PLN Batam sama-sama bertanggung jawab kenapa hal itu bisa terjadi bukan saling menyalahkan. Ini kan masyarakat soalnya yang dirugikan,”
Politisi Nasional Demokrat (Nasdem) mengatakan Sepatutnya, jika ingin investasi Batam maju, air dan listrik harus tersedia dan terjamin keberadaannya.
“Kalau dua itu saja tidak terurus, gimana mau urus yang lain. PLN dan PGN saling menyalahkan, artinya keduanya itu bukan perusahaan yang bertanggungjawab. Sudah tidak benar. Masyarakat dan pengusaha jadi korban. Sudah investasi lesu, sekarang bisa makin lesu,” kata Lik Khai lagi.
Menurut Lik Khai kedua pihak harus segera diaudit, untuk mengetahui sejauh mana kebenaran informasi yang diberikan oleh keduanya.
“Ini bener tekanan gas yang menurun, atau ada hal lain yang ditutupi. Harus diaudit itu. Kita akan panggil dua-dua instansi itu,” kata Lik Khai.(ron)
