Mentri Susi Pimpin Langsung Penengelaman 81 Kapal Iklan Ilegal

0
820
Gubernur Maluku, Said Assagaff (kiri) ikut mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur (kedua kiri), saat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti (ketiga kiri), mengomandoi penenggelaman 81 kapal ikan ilegal, yang merupakan barang bukti kapal asing pelaku illegal fishing pada perairan di seluruh Indonesia, dari Negeri Morela, Pulau Ambon, Sabtu, 1 April 2017. (Dok. Humas Pemprov Maluku)

batamtimes.co , Ambon – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, memimpin langsung penenggelaman 81 kapal ikan ilegal, yang merupakan barang bukti kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia, dari Negeri Morela, Pulau Ambon, Maluku, Sabtu (1/4).

Dalam kesempatan ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Gubernur Maluku Said Assagaff, Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Zeth Sahuburua, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Hamin Bin Thahir, ikut hadir menyaksikan penenggelaman dua kapal asing ilegal, yang menandai penenggelaman secara bersamaan 79 kapal pada 11 lokasi lainnya.

“Saya sengaja memindahkan komando penenggelaman 81 kapal di 12 tempat. Hal ini sekaligus ingin menunjukkan bahwa di Maluku, pemerintah Indonesia tetap berdaulat dan NKRI tidak boleh kalah oleh mafia illegal fishing,” ujar Susi, dalam keterangan pers yang diterima Redaksi.

Susi juga menyampaikan apresiasi kepada aparat hukum, Pengadilan Perikanan Ambon dan seluruh jajarannya, yang akhirnya memutuskan sebuah kebijakan yang berkeadilan.

KKP sendiri, kata Susi, sempat gagal untuk menyita dan memusnahkan kapal ini karena Pengadilan Perikanan di Ambon pada waktu itu hanya memutuskan denda sebesar Rp 200 juta. Namun, kapal-kapal ilegal tersebut akhirnya bisa ditenggelamkan.

“Saya memutuskan untuk ditenggelamkan di sini, juga karena sesuai dengan janji. Saya berjanji menyerahkan dua kapal ini untuk menjadi rumpon, rumah ikan di perairan Negeri Mamala dan Morela,” terangnya.

Susi berharap, kapal yang ditenggelamkan akan berfungsi sebagai rumpon, serta menjadi tempat transit dan singgah untuk ikan-ikan.

“Dengan demikian, bukan saja mengundang minat pemancing tapi juga para penyelam wisata mendatangi perairan Negeri Mamala dan Negeri Morela,” pungkasnya.

 

(red/B.Satu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here