Daging Ayam Potong Mengalami Kenaikan , Pedagang Mengeluhkan Harga Penyuplay Daging

0
570

batamtimes.co , Tanjungpinang – Memasuki Bulan Suci Ramadhan, komoditas dagangan yang terjual dipasar hampir semua mengalami kenaikan, salah satunya Daging Ayam Potong saat ini seharga Rp 37 ribu per kilogram.

Salah seorang penjual Daging Ayam Potong di Pasar Bintan Center (Bincen) Tanjungpinang, Yozi mengatakan, Minggu lalu, harga Daging Ayam Potong ini masih sekitar Rp 33 ribu per kilogram, sementara saat ini sudah sekitar Rp 37 ribu per kilogram.

Menurutnya, kenaikan harga Daging Ayam ini dikarenakan penyuplynya yang memasang harga tinggi, dan ia mengaku bahwa dirinya membeli Ayam Potong tersebut dari Kijang dengan harga Rp 35 per kilogram.

“Kita beli dari Tokenya dah mahal Mas, dan Minggu terakhir atau sebelum puasa Daging Ayam Potong ini mengalami kenaikan terus Mas, dan naiknya pun bertahap, boleh dikatakan sekitar Rp 1 ribu per hari,” ujar Yozi, Minggu (28/5) di Pasar Bincen Tanjugpinang.

Tetapi, kata Yozi, walaupun harga Daging ini memgalami kenaikan terus tidak membuat pembeli atau konsumen berkurang, dan malah penjualan makin meningkat jika dibandingkan beberapa minggu yang lalu.

“Bulan Puasa ini penjualan kita melonjak naik Mas. Biasanya hanya terjual 80 kilogram per hari, tetapi sekarang bisa terjual sekitar 150 kilogram per hari. Saya lihat Bulan Puasa pembeli makin ramai Mas, dan jam segini sudah habis ayam yang saya jual,” ucapnya sambil melihat jam tangannya.

Namun, Yozi menjelaskan kenaikan Daging Ayam Potong ini bukan hanya sebatas ini, tiga hari menjelang lebaran nanti pasti akan mengalami kenaikan lagi.

“Sebelum lebaran nanti pasti naik lagi Mas, tapi mungkin naiknya hannya sekitar Rp 40 ribu per kilogram. Kenaikan ini setiap tahun pasti terjadi Mas,” jelasnya.

Ditempat yang sama, salah seorang pengunjung pasar Bintan Center, Zulaini mengatakan, dengan kenaikan Daging Ayam Potong itu dirinya sangat prihatin, karena dengan kenaikan itu bagi masyarakat yang kurang mampu sudah tentu berat untuk membelinya.

“Kalau orang banyak uang, ya sudah tentu tidak berat untuk membelinya bang, tapi kalau masyarakat yang kurang mampu bagaimana mau beli,” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah setempat bisa memperhatikan harga komoditas pasar seperti ayam ini, supaya masyarakat kelas menengah kebawah bisa terbantu.

 

(red/Budi Arifin)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here