Proyek PL Rampung Upah Pekerja Tak Dibayar Sudah 2 Bulan

0
1620

Batamtimes.co – Natuna – Sejumlah pekerja mengaku kecewa akibat ulah Kontraktor CV. Antartika beralamat di Ranai belum menyelesaikan kewajibanya membayar upah pekerja yang sudah selesai dikerjakan, satu paket Proyek PL pembangunan Drainase di Jalan Kebun Jeruk RT.03/RW.02 Desa Tapau Kecamatan Bunguran Tengah Tahun Anggaran 2019 nilai Kontrak sebesar Rp. 168.325.023,-

Proyek PL pembangunan Drainase di Jalan Jalan Kebun Jeruk RT.03/RW.02 Desa Tapau Kecamatan Bunguran Tengah Tahun Anggaran 2019 nilai Kontrak sebesar Rp. 168.325.023, belum bayar upah pekerja.

Hal tersebut diungkapkan Sardi bukan nama sebenarnya kepada Batamtimes.co ketika memantau lokasi proyek PL, Rabu (20/11/2019) Siang.

” Kami sangat kecewa Pak. Upah kerja kami sudah dua bulan belum dibayar  padahal pekerjaan sudah selesai,” ujarnya.

Selain itu kata dia mandor lapangan Kuku sudah pernah berjanji untuk membayar upah mereka hanya saja, kata Kuku belum ditandatangani karena kontraktornya lagi berangkat luar Kota, bebernya.

Menurutnya upah kerja tersebut sangat dibutuhkan untuk membayar hutang-hutang diwarung warga belum bisa dibayarkan dan untuk kebutuhan sekolah anak-anak mereka.

” Sampai saat ini saya terus ditagih pemilik warung Pak. Jadi saya dengan pekerja lainya juga mengalami hal yang sama,” tambahnya.

Bahkan mereka sudah tak percaya lagi dengan mandor lapangan Kuku dan Tohar yang mengurusi proyek PL tersebut
Sebab sudah seringkali mengumbar janji-janji tapi buktinya tak juga diselesaikan.

Tohar mengaku proyek PL tersebut belum ada pencairan di Dinas terkait sehingga pihaknya juga kewalahan untuk membayar upah pekerja, sebutnya ketika dikonfirmasi di SMP Negeri 1 Bunguran Tengah saat mengikuti rapat para wali murid.

Selain itu keluhan pekerjaan proyek PL juga datang dari warga setempat pasalnya tanah bekas galian parit dibiarkan bertumpuk didepan halaman pemilik rumah warga tak kunjung diratakan oleh kontraktor.

Padahal warga sudah sering menegur mandor lapangan Kuku tanah bekas galian parit diratakan namun tak pernah digubris.

Para pekerja berharap agar upah kerja mereka bisa diselesaikan secepatnya, jika belum juga dibayar mereka bermaksud mendatangi kontraktor minta penjelasan dan kepastian, pungkasnya.

(Red/Pohan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here