Buku 282 Halaman karya Tim JKN akan Diluncurkan Saat Haul Mbah Hisyam ke 35

0
716
Keterngan foto: Cover buku KH Hisyam Abdul Karim Ulama dan Pejuang Kemerdekaan

Jateng – batamtimes.co – Pondok Pesantren Roudlhotus Solichin Sholichat Sukawarah, Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah akan menyelenggarakan Haul ke-35 Al Maghfurlah Al Syaikh KH. Muhammad Hisyam Abdul Karim. Acara akan digelar pada 30 Oktober 2023 nanti.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren KH. Achmad Musta’idz Billah, acara haul Mbah Hisyam ini sekaligus dalam rangka peringatan Maulid nabi Muhammad SAW.

“Dalam acara ini juga akan dilaunching buku biografi Mbah Hisyam,” katanya Minggu 29 Oktober 2023.

Menurutnya, KH Muhammad Hisyam Abdul Karim atau lebih dikenal dengan panggilan Mbah Hisyam adalah pendiri pesantren tersebut. Saat ini pesantren dipimpin oleh putra beliau yaitu KH Achmad Musta’idz Billah.

“Mbah Hisyam juga merupakan kakek Ning Atikoh Ganjar dan pengasuh pesantren saat ini adalah pamannya,” ungkapnya.

Dikatakannya, Mbah Hisyam adalah sosok istimewa. Sejarah mencatat, beliau turut andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Dalam buku biografi Mbah Hisyam berjudul: KH Hisyam Abdul Karim: Ulama dan Pejuang Kemerdekaan, yang akan dilaunching disebutkan bahwasannya Mbah Hisyam tak sekadar pendakwah dengan mendirikan pesantren saja. Namun juga menjadikan pesantren sebagai pengaderan para pejuang. Selain mengaji, para santri diajarkan semangat bela negara dan cinta tanah air, juga diajarkan baris berbaris, P3K, huruf-huruf morse dan juga olah seni kanuragan,” ucapnya.

Diketahui, buku tersebut disusun oleh tim Jaringan Nasional Keumatan (JNK).

Menurut Ketua Umum JNK, Nanang Firdaus Masduki, yang juga salah satu penyusun buku ini menjelaskan, buku biografi Mbah Hisyam banyak memberikan keteladanan pada masyarakat.

“Masyarakat Indonesia perlu membaca buku ini terutama generasi mudanya,” ungkap Nanang.

Yang menarik, menurut Nanang, mengutip penjelasan pengasuh pesantren, Mbah Hisyam juga sangat memperhatikan akhlak dan pendidikan dalam keluarganya,.

“Metode mendidik yang diajarkan Mbah Hisyam inilah yang sekarang kami terapkan pada anak-anak kami, para generasi ketiga dan selanjutnya, termasuk pada keponakan kami, Ning Atikoh Ganjar,” ujar pengasuh pesantren seperti disebutkan dalam buku ini.

Buku ini terdiri dari 282 halaman, diinisiasi oleh Seno Kusumoarjo dan disusun oleh Tim Penulis Jaringan Nasional Keumatan.

 

(Red/Tanto)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here