Kepri Gelar Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025, Sekdaprov: Keselamatan Kerja adalah Investasi Strategis

0
479
Keterangan Foto : Apel Peringatan Bulan K3 Nasional tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2025 di PT SMOE, kawasan industri terpadu Kabil, Batam. (Humas )

Tanjungpinang – batamtimes.co – Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Sekdaprov Kepri) Adi Prihantara memimpin Apel Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2025 yang berlangsung di PT SMOE, kawasan industri terpadu Kabil, Batam, Senin (10/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov Adi Prihantara membacakan sambutan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, yang menekankan pentingnya penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) guna meningkatkan produktivitas nasional.

“Keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya kewajiban formal yang harus dipatuhi, tetapi juga investasi strategis untuk menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas hidup, serta memperkuat daya saing dan produktivitas nasional,” ujar Adi Prihantara.

Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 tercatat 298.137 kasus, meningkat menjadi 370.747 kasus pada 2023, dan hingga Oktober 2024 sudah mencapai 356.383 kasus. Hal ini menjadi pengingat bahwa budaya K3 harus terus diperkuat agar angka kecelakaan kerja dapat ditekan.

Peringatan Bulan K3 Nasional tahun ini juga sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yang menargetkan Indonesia menjadi negara berdaulat, maju, dan sejahtera melalui pembangunan manusia yang unggul dan produktif. Industri diharapkan mampu mengantisipasi risiko-risiko baru akibat perkembangan teknologi dan perubahan pola kerja yang berpotensi mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental tenaga kerja.

Dalam apel ini, Sekdaprov Kepri menegaskan bahwa penerapan SMK3 di berbagai sektor industri harus lebih dari sekadar kepatuhan administratif. Ia menekankan pentingnya membangun budaya K3 yang kuat dan berkelanjutan dengan mengembangkan tiga aspek utama:

  1. Just Culture – Budaya di mana pemimpin tidak mudah menyalahkan pekerja, tetapi mencari solusi dari setiap insiden.
  2. Reporting Culture – Mendorong pelaporan insiden K3 secara transparan agar perbaikan dapat dilakukan lebih cepat.
  3. Learning & Improving Culture – Budaya perbaikan sistem kerja yang berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi.

“Dengan budaya ini, diharapkan pekerja semakin peduli terhadap K3, berpartisipasi aktif, dan sistem produksi menjadi lebih andal,” tambahnya.

Sekdaprov Kepri juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam memperkuat kemandirian budaya K3.

“Saya mengajak para pemimpin industri untuk menjadi teladan dalam penerapan K3, memberikan perhatian serius terhadap keselamatan pekerja, serta melibatkan mereka dalam merancang program K3 yang sesuai dengan kebutuhan lapangan,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Adi Prihantara menekankan bahwa keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama yang harus terus diperjuangkan demi menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.

“K3 bukan hanya untuk melindungi pekerja dari risiko kecelakaan, tetapi juga untuk menciptakan Indonesia yang lebih kompetitif di kancah global. Mari kita bersama-sama menggelorakan budaya K3 dan memastikan bahwa lingkungan kerja yang aman dan sehat menjadi prioritas utama,” tutupnya.

Apel peringatan ini turut dihadiri unsur Forkopimda Kepri, para kepala OPD di lingkungan Pemprov Kepri, pimpinan perusahaan, serta perwakilan lembaga, asosiasi, dan organisasi terkait yang berkomitmen memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja di Kepulauan Riau.

 

Penulis : Sam

Editor : Pohan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here