Presiden Prabowo Akan Luncurkan BPI Danantara, Konsolidasi Aset BUMN untuk Investasi Strategis

0
379
Keterangan Foto : Gedung Danantara (Paul)

Jakarta – batamtimes.co – Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2/2025). Lembaga ini dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis dengan konsolidasi aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Prabowo, konsolidasi ini bertujuan menggabungkan kekuatan ekonomi BUMN untuk menciptakan dana investasi nasional yang lebih efektif. “Optimalisasi pengolahan BUMN kita melalui konsolidasi ke dalam suatu dana investasi nasional yang akan kita launching pada 24 Februari yang akan datang. Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara,” ujar Prabowo di Istana Negara, Senin (17/2/2025).

Presiden ke-8 RI itu mengungkapkan bahwa Danantara memiliki modal kelolaan sebesar US$900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.350 per dolar AS). Pendanaan awal Danantara diproyeksikan mencapai US$20 miliar.

Struktur awal BPI Danantara semula menunjuk Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Kepala BPI Danantara sejak 22 Oktober 2024.

Namun, menjelang peluncuran, posisi tersebut dikabarkan akan diisi oleh Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani. Pergantian ini terjadi setelah disahkannya UU BUMN pada 4 Februari 2025 yang membatasi usia pejabat tertinggi hingga 70 tahun.

Awalnya, Rosan direncanakan menjadi Ketua Dewan Pengawas Danantara, tetapi perubahan ini mengangkatnya menjadi CEO. Sementara itu, Muliaman diproyeksikan menjadi Wakil Ketua Dewan Pengawas. Posisi Ketua Dewan Pengawas dipegang oleh Menteri BUMN Erick Thohir, dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai anggota, sesuai dengan ketentuan UU BUMN yang baru.

Susunan Eksekutif dan Spekulasi Kebijakan

Dalam struktur yang diatur oleh UU BUMN, terdapat dua posisi eksekutif utama di bawah CEO BPI Danantara:

  • Chief Operating Officer (COO) yang akan mengelola Holding Operasional BUMN, ditempati oleh Wakil Menteri BUMN, Doni Oskaria.
  • Chief Investment Officer (CIO) yang mengendalikan Holding Investasi BUMN, dijabat oleh Pandu Patria Sjahrir.

Pergantian posisi Muliaman memunculkan spekulasi mengenai arah kebijakan Danantara. Muliaman, yang sebelumnya diproyeksikan sebagai figur kunci dalam pembentukan BPI Danantara karena pengalaman sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK dan Duta Besar Indonesia untuk Swiss, kini perannya beralih ke fungsi pengawasan.

Dalam kesempatan terpisah, Pandu Sjahrir memberikan pernyataan singkat mengenai rumor penunjukannya sebagai CIO. Usai bertemu dengan Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan pada 21 Februari 2025, Pandu menampik kabar tersebut. “Enggak jadi apa-apa,” ujarnya kepada wartawan.

Peluncuran BPI Danantara diharapkan dapat memperkuat peran BUMN dalam perekonomian nasional melalui pengelolaan investasi yang terpusat dan strategis. Prabowo optimistis bahwa konsolidasi ini akan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.

Dengan modal kelolaan yang besar dan struktur organisasi yang kuat, Danantara diproyeksikan menjadi motor penggerak investasi nasional yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

 

Penulis : Paul

Editor : Pohan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here