Batamtimes.co – Natuna – Ketua DPRD Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Andes Putra, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Natuna dan khusus konstituen Daerah Pemilihan (Dapil) II. Atas pergantian dirinya sebagai Ketua DPRD akan digantikan oleh Daeng Amhar sesuai keputusan Partai Amanat Nasional.
Hal ini, ia ungkapkan usai menghadiri rapat paripurna DPRD Natuna, agenda penyampaian pengumuman pemberhentian Pimpinan DPRD dan usulan Pimpinan DPRD Kabupaten Natuna. Diketuai Wakil I Daeng Ganda Rahmatullah, pada Senin (21/09/2020) pukul 20.03 Wib.
” Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Natuna dan khususnya konstituen Daerah Pemilihan II, jika selama ini dalam melayani masyarakat terdapat kekelifan,” ucapnya.
Menurutnya keputusan Partai tersebut dia siap menerima tunduk dan patuh pada mekanisme partainya.
Selain itu dia juga mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan partai kepadanya selama setahun lebih menjabat sebagai pimpinan DPRD Natuna.
” Inilah yang jalan Tuhan yang terbaik, semoga ada hikmahnya, saya mohon undur diri, namun tetap semangat menjalankan tugas yang diamanahkan masyarakat” terang Andes kepada awak media.
Namun saat awak media menanyakan alasan pergantian jabatan Pimpinan DPRD tersebut, Andes enggan menjelaskan tapi yang pasti sudah keputusan Partai, kilahnya.
Anehnya, pergantian Pimpinan DPRD Natuna menjelang penetapan calon Bupati dan wakil Bupati Natuna serentak Tahun 2020. Dimana Andes Putra asal dapil II merupakan peraih suara terbanyak 1.664.
Sehingga menimbulkan berbagai spekulasi liar di tengah masyarakat Natuna dan sangat disesalkan banyak pihak.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Natuna Kepri, Hamid Rizal membenarkan pergantian tersebut.
“Iya, betul. Surat Keputusan (SK) dari DPP PAN juga sudah ada,” terangnya dikutip hariankepri.com, Senin (21/9/2020).
Hamid mengatakan, SK pemberhentian dan pengangkatan juga sudah ada. Untuk figur yang diusulkan sebagai Ketua DPRD Natuna yang baru adalah, Daeng Amhar.
“Pak Daeng Amhar penggantinya,” sebutnya.
Ia menjelaskan, proses pengajuan pergantian merupakan kewenangan dari DPD Natuna yang disampaikan melalui DPW ke DPP PAN di pusat.
Disinggung mengenai alasan pencopotan Andes, Hamid menjelaskan, ada banyak kesalahan yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Mulai dari melanggar aturan partai, hingga tidak mengikuti pedoman dalam AD ART PAN, tandasnya.
(Redaksi)
