Batamtimes.co – Natuna – Ratusan Aliansi Nelayan Natuna (ANN) gelar aksi demo di halaman Kantor DPRD Kabupaten Natuna, Ranai, Kamis (27/02/2020) pagi. Warga nelayan menyampaikan aspirasi menolak alat tangkap cantrang nelayan Pantura akan melaut di perairan Natuna Utara.
Orasi Aliansi Nelayan mendapat pengawalan ketat pihak aparat keamanan dan Satpol PP juga Satuan Brimob polda Kepri.
Hendri menegaskan alasan penolakan alat tangkap cantrang yang digunakan para nelayan pantura dilaut Natuna Utara akan merusak ekosistim laut.
” Kami bukan menolak nelayan Pantura, tapi menolak alat tangkap cantrang yang digunakan nelayan pantura,” ucapnya.
Menurutnya penggunaan alat cantrang sesuai aturan merupakan alat yang dilarang Kementerian Kelautan dan Perikanan sampai saat ini belum dicabut.
Hendri, tidak yakin alat cantrang tidak akan merusak ekosistim laut dan tak ada jaminan, jika ekosistim laut sudah rusak hasil tangkapan nelayan Natuna akan berdampak pada penghasilan nelayan Natuna.
Dia juga menyatakan alasan pemerintah pusat mendatangkan nelayan Pantura untuk meramaikan aktivitas nelayan dilaut Natuna Utara dari gangguan nelayan asing. Untuk menjaga kedaulatan negara, hanyalah alasan yang dicari-cari. Sebab kehadiran nelayan cantrang merupakan bisnis yang menguntungkan segelintir kelompok saja.
Selama ini sebut Hendri, untuk menjaga kedaulatan negara NKRI dilaut Natuna Utara, sudah sejak dulu telah dilakukan penjagaan dari aparat keamanan laut bersama nelayan Natuna.
Lanjut Hendri, mestinya pemerintah pusat lebih memberdayakan dan lebih memprioritaskan ratusan nelayan Natuna dan memberikan fasilitas yang memadai, sehingga mampu bersaing dengan nelayan asing, saat ini nelayan Natuna masih terbatas dan tradisional, paparnya.
” Tuntutan Kami hanya satu untuk membatalkan masuknya nelayan Pantura ke laut Natuna menggunakan alat tangkap cantrang,” tegasnya.
Turut hadir dalam aksi demo persatuan nelayan bagan Natuna, Nelayan Kelangga, Batu Gajah, Pulau Laut, Pulau Tiga dan Nelayan Sedanau serta sejumlah anggota DPRD Natuna.
(Red/Pohan)
