Batam – Sudah berulang kali gelangang permainan (Gelper) yang ada di ujung barat Nagoya Hill ini di Grebek pihak kepolisian karena diduga sebagai tempat perjudian.
Namun sepertinya tidak jera,setelah buka segel kepolisian, kembali lokasi tersebut digunakan. Nama pun berubah Paradox Box Big Player.
Dari penelusuran beberapa kru media , Rabu – kamis (11-12/2020),terlihat dari tampak depan lokasi tersebut, masih mengunakan modus lama, lokasi ditempel dengan rupa gambar kartun, yang menandakan sebagai tempat permainan anak.
Media ini coba menelusuri lebih jauh dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kota Batam, dan ternyata Paradox Big Player dikelola oleh PT. Tujuh Bintang Batam.
Dalam pantauan media ini, lokasi atas nama PT Tujuh Bintang Batam ini terlihat mesin mesin slot layaknya mesin kasino dan tidak ada mesin permainan khusus anak anak sebagaimana izin gelper
DPMPTSP Kota Batam yakni izin arena permainan game anak anak dan keluarga.
Dalam arena itu terlihat penikmat permainan bisa dikatakan seluruhnya adalah orang dewasa yang tengah asik berkutat dengan beragam mesin permainan. Dan mesin yang disediakan pengelola adalah mesin yang biasa ditemui di lokasi kasino yang menyuguhkan perjudian diluar negeri.
Lebih jauh, dalam pantauan wartawan terlihat salah satu pemain yang memenangkan tiket dari meja slot yang dimainkan menuju meja kasir dan mendapatkan tiga slop rokok.
Kemudian salah satu pemain itu pergi keluar pintu dengan kantong plastik yang berisi 3 slop rokok mendatangi security yang berjaga di pintu depan Paradox Box.
Tak butuh waktu lama, setelah terlihat berkomunikasi secukupnya, pemain itu pun terlihat berjalan ke seberang ruko yang berseberangan lokasi dengan Paradox Box. Tampak lahan kosong yang dijadikan parkir sepeda motor diantara ruko ruko seberang arena Paradox di ujung sudah menunggu pria yang menerima tukaran rokok dengan uang.
Apakah ini termasuk modus perjudian ? atau mungkin juga tidak, karena penukaran hadiah sudah berada diluar lokasi gelper yang dimaksud. Dan pembuktiannya, tentu pihak berwenang yang lebih mengetahui.
(redaksi)
