Jumlah kunjungan Wisman ke Provinsi Kepri bulan Desember 2020 hanya 542

0
319

Tanjungpinang- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Kepri, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau Wisman ke Provinsi Kepri pada bulan Desember 2020 hanya sebanyak 542 kunjungan.

“Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,39 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Kepri Agus Sudibyo di Tanjungpinang, Selasa (2/2/2020).

Agus mengatakan pada November 2020 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara wisman Kepri tercatat sebanyak 561 kunjungan.

“Sementara itu,jika dibandingkan dengan Desember 2019, terjadi penurunan sebesar 99,80 persen,” jelas Agus.

Menurut Agus, Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Januari hingga Desember 2020 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura yang mencapai 44,91 persen dari jumlah wisman selama Januari sampai dengan Desember 2020.

“Sedangkan untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Desember 2020 rata-rata 27,41 persen atau naik 2,77 poin dibanding TPK November 2020 yang tercatat sebesar 24,64 persen,” tegas Agus.

Agus juga menjelaskan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Desember 2020 tercatat sebesar 1,36 hari atau turun 0,06 poin dibanding dengan bulan November 2020.

Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Kepulauan Riau mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 untuk pendidikan sebesar Rp 36 miliar, terbanyak kedua setelah Batam.

Anggaran puluhan miliar itu untuk proyek fisik, dan pengadaan alat-alat pembelajaran yang berguna di masa pandemi COVID-19, kata Kepala Disdik Bintan, Tamsir, di Bintan, Selasa (02/02).

Ia mengatakan jumlah DAK yang didapat oleh Disdik Bintan merupakan terbanyak kedua di Kepri setelah Kota Batam.

DAK itu dibagikan untuk tiga satuan pendidikan. Diantaranya untuk jenjang SD sebesar Rp 24 miliar, SMP sebesar Rp 11 miliar dan satuan pendidikan nonformal sebesar Rp 1,4 miliar.

Untuk penggunaan DAK ini tidak ada namanya swakelola lagi, tetapi wajib lelang. Karena pagu dana yang dikucurkan setiap item proyeknya itu di atas Rp 200 juta.

Dana itu untuk perbaikan sarana sekolah seperti rehab, RKB dan pengadaan alat sekolah.

“Kami berharap bantuan dari pusat semakin memajukan sektor pendidikan di Binyan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here