Lingga – batamtimes.co – Silat merupakan bentuk seni beladiri tradisional yang saat ini terabaikan. Beberapa seni beladiri dari luar malah menjadi tren yang beredar dikalangan masyarakat.
Untuk mengangkat kembali pencak silat tradisional Lembaga Adat Melayu menggelar kembali kegiatan seni dan budaya dengan Tema Kenduri Silat Alam II diiringi dengan seminar dan diskusi membedah “Antara Isi dan Kulit”
Acara yang ditaja bersempena Ulang Tahun Kabupaten Lingga ke 19 tersebut mengundang beberapa tokoh perguruan silat yang masih eksis di Negeri bertajuk Bunda Tanah Melayu.
Dalam pertemuan singkat dengan beberapa Pengurus LAM, Taufik selaku ketua panitia penyelenggara meminta kesediaan para penggiat seni beladiri ini untuk dapat berpartisipasi.
“Kami mohon sokongan dari semue Datuk-Datuk dan para tetue tetue kami serte mahaguru, untok acara perhelatan Keduri Silat Alam Melayu II ini, karena ini adelah Budaye Kite dan Jati Diri Kite orang Melayu, iyenye tidak terpisahkan umpame Isi dan Kulit
Yang kami angkat ini adelah budaye, dalam silat ini ade Adat dan Adab,” tuturnya
Adalah wajar ketika tradisi dan budaya akan terus tergerus oleh kemajuan teknologi. Namun degradasi tradisi tersebut dapat dihambat sekiranya ada kepedulian dari semua kalangan yang berkiprah dalam pelestarian tradisi, seni dan budaya daerah.
“Dalam perhelatan ini juge kami menghimpun Mahaguru Silat yang tersebar di segenap penjuru kecamatan lingge untuk bersilaturrahim serte bersembang santai saling mengenal dan diskusi santai mengenai silat yang ade di negeri kite.
Sekali lagi kami mohon sokongan dari Datuk-datuk dan para tetue tetue dan Mahaguru semue, InsyaAllah, Tgl 25 November 2022,
Selepas isya, Besembang santai bebual perkare silat dan betuka pendapat tentang Adat dan Adab Silat Melayu, di Balai Lembage Adat Melayu.Tgl 26 November 2022,Pagi sekire pukul 07.30 Wib, Pergelaran dan Penampilan Silat Kesatria Alam Melayu,” ujar Taufik menutup pembicaraan malam tadi (08/11/2022) seraya menyampaikan jadwal pelaksanaan kegiatan.
(Red/Cipto)
