Warga Kerdau Geger, Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas Terdampar Di Pantai Selatan Subi

0
1102

Natuna (BT) Warga Kerdau, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Kepri, digegerkan penemuan mayat pria tanpa identitas terdampar dipantai Selatan Pulau Subi, Sabtu  (31/8/2019) sekira pukul 10.15 Wib jasad pria mengenakan celana pendek jeans warna biru mulai membusuk.

Sutarman warga Subi dikonfirmasi Batamtimes.co, Sabtu (31/08/2019) membenarkan penemuan mayat tersebut, dia menjelaskan yang pertama kali menemukan jasad sosok pria tanpa Identitas posisi telungkup itu seorang warga tempatan bernama pudin yang hendak menangkap gurita, sebut Sutarman melalui WhatsApp miliknya.

Setelah dilakukan penelusuran pihak Polres Natuna jasad pria mengenakan celana pendek jeans warna biru itu diketahui bernama Frediyanto (35) merupakan nelayan asal Sambas, Kalimatan Barat.

Sesaat setelah mendapatkan laporan dari warga, kata sutarman petugas Polsek Serasan turun ke lokasi untuk mengevakuasi mayat tersebut ke puskesmas Serasan untuk keperluan visum dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto, S.I.K kepada awak media menjelaskan setelah dilakukan penyelidikan dan penelusuran mayat sosok pria tanpa identitas.

Akhirnya, Polres Natuna berhasil  mengungkap Identitas jenazah pria yang ditemukan warga Kerdau tersebut, diketahui bernama Frediyanto (35).
merupakan nelayan asal Sambas, Kalimatan Barat.

” Keluarga korban di Sambas, Kalimantan Barat telah memastikan bahwasanya mayat yang ditemukan di Pantai Kerdau bernama Frediyanto merupakan anak kandung dari Bapak Herwanto,” ujar Kapolres.

Pasalnya kata Kapolres Natuna berdasarkan informasi dari pihak keluarga, korban pada tanggal 24 Agustus, berlayar mencari ikan di laut sekitar Kerdau, Natuna menggunakan pompong, setelah itu belum pulang sudah enam hari hingga saat ini.

Selain itu Kapolres Natuna menjelaskan pihak keluarga juga meminta bantuan kepada Kecamatan Serasan dan pihak kepolisian setempat untuk dapat menguburkan anaknya karena tidak bisa menjemput.

Mengingat kondisi Korban juga tidak memungkinkan dibawa ke Sambas, disamping jaraknya yang jauh dan cuaca buruk, pungkasnya.

(Red/Pohan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here