Penulis :Derajad
Kabiro Lingga
Lingga – Kemarau panjang di Kabupaten Lingga cukup dirasakan masyarakat salah satunya desa yang Terdampak
Desa Limbung Dusun I Centeng dan Dusun II Senempek.
Dusun ini minim air bersih walaupun dalam kondisi tidak kemarau, jika kemarau datang kondisi kekeringan makin Menjadi – jadi, sumber mata air mulai menyusut.
Berdasarkan pantauan Batamtimes. co. Minggu, (22/9/2019),Demi memenuhi kebutuhan Air untuk keperluan rumah serta Mandi, minum, mencuci (MCK), masyarakat harus pergi mencari sumber mata air yang masih tersisa.
Namun ditengah keadaan sulit itu, beberapa pihak mencoba mengais rejeki dari keadaan yang sulit air.
Beberapa sumber mata air di ambil dan dijual dalam ukuran tangki atau grobak.
Cukup membantu, walau masyarakat harus membelinya dengan harga ‘selangit’, keadaan yang serba salah demi memenuhi kebutuhan.
Dengan harga jual Air Rp. 100.000 per tangki atau Rp. 20.000 per gerobak. Menjadikan keuntungan yang sangat menjanjikan bagi beberapa pihak yang mengambil inisiatif dalam kesusahan seksama.
Kepala Desa Limbung Andi Mulyani kepada Batamtimes. co minggu, (22/9/2019)menjelaskan, untuk Dusun I Centeng pemerintah Desa sudah upayakan yang terbaik untuk masyarakatnya dengan membangun DAM, namun tidak mencukupi karena dampak kemarau panjang sehingga mata air mengecil.
Sedangkan untuk Dusun II Senempek Pemerintah Desa juga sudah membangun DAM namun mengalami kerusakan dan dalam masa perbaikan.
Andi Mulya juga sudah mendatangkan PUPR ke Desanya “InsyaAllah dalam waktu dekat ada bantuan dari pak bupati”tutupnya