Jakarta – Ketua umum Forom Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) H Ayep Zaki mengatakan sampai akhir tahun 2019 ini, FKDB genap berumur 4 tahun. Akan tetapi, kata dia, perjuangan FKDB sebenarnya sudah dimulai dari tahun 2005.
Dimana Ayep Zaki, atau sering kita kenal dengan nama Aa Zaki, yang dengan pengalaman memimpin dari tahun 1989, telah membuat sebuah pondasi yang luar biasa di bidang pendidikan dan ekonomi sebagai bentuk komitmennya terhadap cita-cita bangsa.
Hal itu dilakukannnya untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada awal tahun 2005 memang awal yang berat untuk mencoba. Berbekal dari ketiadaan, Aa Zaki dan kawan-kawannya mulai merintis usaha dengan satu komitmen bahwa apa yang diperjuangkan adalah untuk bangsa Indonesia.
“Ini semua untuk bangsa Indonesia,” ucap Aa Zaki Kamis (2/1/2020).
Aa Zaki meminta kepada kawan-kawannya untuk selalu menjadi pejuang dan meletakkan perjuangan ini menjadi bentuk prinsip yang fundamental. Bahwa tak ada perjuangan tanpa melangkah.
Bahwa bibir berucap dan hanya mengomentari keadaan bangsa saja tak akan menyelesaikan masalah dan menjadikan Indonesia lebih baik.
“Tapi tangan bersama yang membentuk karyalah yang akan mewujudkannya,” kata dia.
Dikatakan Zaki, semua perjuangan besar berasal dari sesuatu yang sederhana. Ya, FKDB sebagai suatu wadah yang menaungi ratusan UMKM dan puluhan satuan pendidikan berawal dari sesuatu yang sederhana juga.
Disektor ekonomi lanjut dia, diawali dengan penggilingan padi. Berlanjut dengan pendirian koperasi dan UKM kecil yang terus berlanjut sampai sekarang menghasilkan ratusan UMKM yang tersebar di sepenjuru Indonesia.
“Disektor pendidikan, dimulai dengan bimbingan belajar intensif untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Pada waktu itu tembuslah beberapa orang mahasiswa pertama yang dibiayai oleh Aa Zaki dan kawan-kawan sebagai sebuah komitmen terhadap pendidikan, yang terus berlanjut sampai sekarang menghasilkan beasiswa untuk ratusan mahasiswa yang puluhan alumninya telah tersebar di berbagai sektor untuk menyokong perjuangan FKDB sampai sekarang,” ujar dia.
Apakah perjalanan ini mulus? Tentu saja tidak. Seperti halnya perjuangan para perintis besar. Tidak ada jalan yang mudah untuk sebuah perjuangan hebat. Lika-liku perjuangan dan berbagai permasalahan dari tahun 2005 sampai dengan saat ini sangatlah menguras tenaga dan pikiran.
Tetapi komitmen Aa Zaki tidak pernah luntur dan terus membakar jiwa orang-orang disampingnya.
“Sebuah nilai perlu ditebus dengan sebuah harga. Nilai yang hebat memerlukan harga yang mahal. Dan memperjuangkan kemakmuran bangsa sampai tetes darah penghabisan adalah harga yang perlu dibayar oleh setiap insan bangsa ini untuk mendapatkan nilai berupa kemakmuran bangsa Indonesia,” tuturnya.
“Saya sudah berkomitmen sampai akhir untuk mengambil jalan itu”.
Maka dari perjuangan tersebut, pada tahun 2010, berdirilah Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB) sebagai pusat kegiatan sektor pendidikan dan Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) pada tahun 2015 sebagai pusat kegiatan ekonomi sekaligus menjadi pengendali dan pengawas seluruh program dan kegiatan, baik ekonomi dan Pendidikan.
“Maka hari ini bisa kita lihat bersama betapa luar biasanya bangunan yang telah dibangun dengan susah payah itu. Ratusan UMKM tersebar di seluruh Indonesia telah memberikan ratusan lapangan pekerjaan dan menghidupi ribuan orang,” terangnya.
Proyek nutrisi, ucap dia, tanaman FKDB telah terbukti meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraan para petani. Ratusan beasiswa untuk mahasiswa yang telah memberikan kesempatan kepada putra dan putri terbaik bangsa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sebagai bekal untuk menjadi para pemimpin terbaik untuk Indonesia di masa yang akan datang.
“Serta puluhan sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia, yang telah menciptakan ribuan generasi terbaik dengan berbagai prestasi yang membanggakan,” jelas Aa Zaki.
Narasi ini tidak akan berhenti sampai disini. Kedepan masih banyak tantangan besar yang harus dijawab. Sebuah era yang dinamakan dengan era disrupsi yang akan menghilangkan jutaan lapangan pekerjaan sekaligus membuka berbagai lapangan pekerjaan baru ada di depan mata kita semua.
“Sebuah arus besar yang akan menghantam mereka yang hanya diam tanpa ada satu tindakan nyata, dan FKDB tidak mau menjadi bagian dari hal itu. Justru tantangan segar ini akan menjadikan FKDB lebih semangat dalam berjuang,” ungkapnya.
Dia menambahkan, berbekal tempaan dari berbagai pengalaman, menjejakan kaki ditahun 2020.
“FKDB berkomitmen untuk menjadi sebuah forum terbaik yang bergerak secara efektif, lincah, dan adaptif dengan perkembangan zaman, demi terwujudnya kemakmuran di seluruh penjuru Indonesia,” pungkas Aa Zaki.
(red/Tanro)