Cerita Amirudin 5 Orang Ditemukan Kelaparan Dalam Kapal Sumber Cahaya dan Terombang-Ambing di Pulau Timau

0
2077

Batamtimes.co – Natuna – Sebanyak 5 orang nelayan termasuk Supardi (55) Nakhoda Kapal Sumber Cahaya, Suep (50), Junai (60) dan Man (54). Ditemukan terombang-ambing dengan selamat di tengah laut perairan Pulau Timau, Midai, pada Rabu, (15/07/2020) pukul 04.00 Wib subuh pagi.

Ke-5 orang ini termasuk juga satu orang perempuan belum diketahui identitasnya.

Kapal Sumber Cahaya ditemukan kapal nelayan Amirudin dicegat untuk dipindahkan para korban ke KM Fisabillah untuk memeriksa kesehatan dan memberikan Pertolongan pertama oleh tim medis.

Cerita Amirudin kepada Batamtimes.co saat dikonfirmasi lewat telepon seluler pada Jumat (17/07/2020) pukul 19.15 Wib menjelaskan, Ia bersama dua rekanya Suparjo (38) dan Beni Badrul (36) mengaku menemukan pertama kali kapal nelayan Sumber Cahaya yang hilang kontak.

Saat melaut mancing ikan tongkol sejauh 21 Mil di perairan Pulau Timau, Midai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Dikisahkan Amir, mereka sangat terkejut menemukan kapal nelayan Sumber Cahaya yang membawa 10 ekor sapi itu sambil melambaikan tangan kearah mereka minta bantuan.

Spontan mereka bertiga nelayan asal Midai ini langsung mendekati kapal milik Hardinansyah itu untuk memberikan Pertolongan.

Saat ditemukan, para korban dalam keadaan kelaparan karena sudah beberapa hari tidak makan.

Amirudin juga sempat masak ikan hasil tangkapan mereka untuk disantap para korban.

” Alhamdulillah, mereka ditemukan kondisi sehat semua,” ucap Amirudin.

Dia menjelaskan, penyebab kapal mereka terombang-ambing di perairan Anambas  sejauh 15 Mil dan tidak bisa melanjutkan perjalanan hingga ke Tarempa.

Karena kondisi mesin kapalnya rusak dan tak bisa beroperasi sehingga terseret gelombang hingga ke perairan Pulau Timau, Midai, kata Amir.

Diketahui sebelumnya, kapal Sumber Cahaya berangkat dari Midai, pada Rabu (8/7/2020) pukul 20.00 WIB, sedianya diperkirakan sampai di Tarempa pada Kamis (9/7/2020) pukul 11.00 WIB.

Sekitar pukul 08.00 pagi, setelah ditemukan kapal nelayan Sumber Cahaya tersebut Amir bersama rekanya mencoba meminta bantuan melalui radio, tapi karena jangkauan frekwensi radio terbatas.

Kapal Sumber Cahaya ditarik berantai oleh tiga kapal nelayan Amirudin dan rekannya untuk dievakuasi ke Pelabuhan Midai.

Sulit diterima para nelayan lain untuk minta bantuan namun pada akhirnya, frekwensi radio nelayan satu dengan lainya terkoneksi dengan kapal salah seorang nelayan di Pelabuhan Midai, kisah Amirudin.

Selain Amirudin, Sekdes Air Putih Kecamatan Midai juga dikonfirmasi awak media ini lewat WhatsAppnya  memastikan informasi diterima Saparudin biasa dipanggil Din Parto.

Bahwa telah ditemukan kapal Sumber Cahaya yang hilang kontak oleh kapal nelayan Amirudin CS di posisi sekitar 40 Mil dari Pulau Midai, dan sekitar 17 Mil dari Pulau Timau.

Dia membenarkan, setelah mendapat Informasi tersebut para warga masyarakat di Midai melakukan koordinasi ke Posko Relawan.

Setelah Informasi tersebut valid,
Kepala Syahbandar Midai, Edi Suhardi juga melakukan koordinasi dengan Posal, Camat, FKPK, para Kades dan Lurah terkait TKP kapal hilang tersebut.

Kata Sekdes, Camat Midai Zaunal Apandi, akhirnya mengambil keputusan untuk memberangkatkan KM. Fisabilillah melakukan penjemputan para korban dengan melibatkan FKPK dan Tim Medis, menuju Pulau Timau tempat lokasi ditemukan para nelayan KM Sumber Cahaya.

Setiba dilokasi ditemukan kelima korban tulisnya, tiga kapal milik nelayan yang menemukan sebelumnya, ditemui sudah menarik KM Sumber Cahaya secara berantai dan terpaksa dihentikan sementara untuk memeriksa kesehatan korban.

Namun pada akhirnya mereka para korban dipindahkan ke KM Fisabillah untuk diberikan pertolongan pertama oleh tim medis.

Akhirnya, setelah KM Fisabilillah bersandar di Pelabuhan Midai, para korban langsung dilarikan ke Puskesmas untuk kembali mendapatkan perawatan lebih intensif, tutup Sekdes.

(Pohan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here