Batam- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf) RI memprioritaskan segmen wisatawan nusantara (wisnus) untuk memulihkan pariwisata yang terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Ada beberapa strategi yang dilakukan pemerintah, salah satunya dengan mengkampanyekan hastag di Indonesia aja.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf RI, Vinsensius Jemadu mengatakan, akibat pandemi ini, semua sektor terdampak. Dan sektor pariwisata adalah sektor yang utama terdampak, bahkan, Vinsen mengatakan, saat ini pariwisata berada di titik terbawah akibat dampak Covid-19.
“Akibat Covid-19 ini juga membuat perilaku wisatawan berubah. Ada satu hal yang tidak berubah, semangat kita semua membangun sektor pariwisata,” ujar Vinsen saat membuka Fokus Group Discussion (FGD) Strategi Reaktivasi Pariwisata Nusantara di Kepulauan Riau di hotel Aston, Batam, Rabu (2/9/2020).
Bahkan, beberapa strategi yang dilakukan Kemenpar terus dikampanyekan, salah satunya FGD serupa di berbagai daerah. Selain itu, pihaknya juga mengkampanyekan hastag di Indonesia aja. Untuk strategi ini, pihaknya membagi dalam tiga tahap dan targetnya family, couple, vit, dan goverment.
“Sesuai data kami, delapan dari 10 wisatawan Indonesia sudah bersiap dan berencana berlibur,” ujarnya.
Adapun pilihan destinasi yang akan dituju, mayoritas memilih wisata alam. Selain itu, budaya, kuliner, bisnis, silaturahmi, petualangan, dan lainnya. Untuk itu, para penggiat pariwisata khususnya di Kepri untuk bersiap menyambut wisatawan nusantara ini.
“Dalam 12 bulan ke depan, sebanyak 76 persen wisatawan sangat bersemangat untuk mengunjungi kepulauan di Indonesia,” ujarnya.
Di lokasi sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata menyambut baik upaya Kemenpar memulihkan Pariwisata khususnya di Batam dan Kepri. Ia mengaku, sudah mendapatkan informasi dari Pusat bahwa Batam menjadi prioritas Kemenpar dalam pemulihan sektor pariwisata ini.
“Kita belum tahu Covid-19 ini berakhir, namun kita masih punya semangat untuk bangkit dari keterpurukan dan menggiatkan kembali sektor pariwisata,” ujar Ardi.
Namun, kata dia, meski pariwisata di buka, tentu wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
“Dalam diskusi juga disampaikan Pak Vinsen tadi, kita harus peduli dan patuh protokol kesehatan. Langkah ini untuk meminimalisir dan mengantisipasi penularan Covid-19,” ujarnya.
Ardi berharap, dengan hadirnya Pemerintah Pusat ke Batam ini menjadi angin segar dalam memulihkan pariwisata di kota berseberangan dengan negeri jiran; Singapura dan Malaysia ini.
“Kita fokuskan di segmen wisnus, untuk wisman (wisatawan mancanegara) Kemenpar sudah punya strategi lain, bahkan rutin menggelar webinar dengan 14 negara luar agar wisman tetap punya minat untuk berkunjung ke Indonesia,” kata dia.