Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi kini mulai ditinggalkan partai pengusungnya pada Pilpres 2019 lalu. Hal itu terlihat Ketua umum parpol pengusung Jokowi-Ma’ruf Amin mulai menggaungkan namanya masing-masing untuk kepentingan Pilpres 2024 nanti.
“Misalnya, Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto dan lain-lain sudah ancang-ancang untuk Pilpres 2024,” kata Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Dr Saiful Anam Senin 1 November 2021.
Menurutnya, Jokowi perlu berhati-hati dengan para menteri yang berasal dari partai politik maupun mereka yang terindikasi ingin memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan Pilpres tahun 2024.
“Tentu diakhir jabatannya presiden ingin meninggalkan legacy yang bagus untuk masyarakat. Dan Jokowi perlu berhati-hati dengan pembantunya yang justru ingin memanfaatkan kekuasaanya itu,” kata dia.
Peneliti PRPHKI ini meminta, presiden untuk melakukan reshuflle menterinya dalam waktu dekat.
“Jika reshuffle tidak segera dilakukan saya khawatir presiden nantinya terkesan bekerja sendirian. Padahal, banyak para menterinya. Namun, menteri itu hanya akan menggunakan kepentingan pribadi jelang Pilpres 2024. Ibaratnya, loyal didepan menusuk dibelanya,” pungkas Saiful.
Penulis : Tanto