Batamtimese.co – Natuna –
Pangkalan TNI- AU diserang sekelompok massa pendukung salah satu pasangan calon Presiden (Capres), akibat tidak puas hasil penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS),
massa melakukan aksi protes disertai tindakan anarkis, karena sudah tersulut emosinya.
Massa bergerak dan dimobilisasi untuk menduduki Bandara Raden Sadjad Ranai, namun massa dihadang personil POM AU.
Negosiasi semakin alot dan massa mendesak masuk gerbang lanud, bertindak anarkis dan tidak terkendali melakukan pengerusakan dan pembakaran ban untuk memecahkan konsentrasi pasukan PHH Lanud.
Tidak ingin kerusuhan meluas dan menimbulkan kekacauan, akhirnya Penanggulangan Huru Hara (PHH) bertindak tegas, dikerahkan untuk mengendalikan masa.

Water Canon melakukan pemadaman api dan menembakan air kearah massa guna memukul mundur para demonstran. Akibat aksi pengerusakan massa menimbulkan jatuh korban cidera, dievakuasi ambulance ke Rumah Sakit Lanud RSA.
POM AU menangkap provokator untuk diamankan petugas untuk dilakukan penyelidikan dan dimintai keterangan oleh pihak intel. Massa yang beringas berhasil dikendalikan, dengan tindakan tegas, kondisi lanud dan Bandara RSA kembali kondusif.
Aksi kekerasan masa pendukung capres, dan upaya penindakan ini, merupakan bagian dari simulasi Penanggulangan Huru-Hara (PHH) jelang Pengamanan Pemilu Legislatif dan Calon Presiden 2019 yang akan berlangsung pada 17 April mendatang yang digelar di depan Pintu Gerbang Lanud RSA, pada Selasa (12/2/2019).
Sebelumnya Kepala Dinas Operasi(Kadisops) Lanud Raden Sadjad, Letkol Pom Fanny Philips H, menekankan kepada seluruh personel yang terlibat latihan simulasi PHH, agar kegiatan latihan dilaksanakan dengan serius dan tidak lupa menjaga keselamatan diri maupun perlengkapan materiil yang dipergunakan pada saat latihan.
Agar tercapai hasil yang diharapkan dan apabila diminta bantuan dukungan dari pemda atau pihak kepolisian seluruh anggota sudah siap siaga dapat melaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku, sebut Fanny.
Seusai pelaksanaan Latihan, Kadisops juga mengingatkan kembali seluruh personel Lanud Lanud Raden Sadjad, “dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI merupakan dasar hukum yang harus senantiasa dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas pokok, tetap menjaga netralitas TNI, terkait dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Presiden 2019 serta tetap waspada dan mengantisipasi situasi keamanan diwilayah Pangkalan TNI AU Raden Sadjad dan disekitarnya,” tandasnya, sumber Pen RSA.
(Red/Pohan)