Batamtimes.co – Natuna –
Pangkalan Angkatan laut (Lanal) Ranai memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 H di Musholla Raudatul Jannah Komplek Mako lanal Ranai, pada Kamis (04/04/2019) pagi dihadiri prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) juga keluarga besar pangkalan TNI AL Ranai.
Dalam sambutannya Danlanal Ranai, Kolonel laut (P) Harry Setyawan, SE menyampaikan peringatan Isra Mi’raj dapat diartikan bahwa peristiwa Isra berarti hubungan antara manusia dengan manusia misalnya hubungan TNI dengan masyarakat harus semakin erat untuk memperkuat TNI agar semakin kuat. Sedangkan Mi’raj hubungan manusia dengan Allah SWT untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang hakiki.
Kata Harry, ketaqwaan kita sebagai hamba Allah agar selalu berusaha yang terbaik dalam menjalani kehidupan untuk dapat mengendalikan segala hawa napsu selalu mempengaruhi kehidupan manusia dengan landasan dasar iman dan ketaqwaan sesuai ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
Dia menegaskan, jadikanlah peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 H ini sebagai peningkatan pemantapan iman dan taqwa prajurit TNI dan ASN lanal Ranai, berjiwa kesatria, Profesional, Militan, loyal, modern dan tetap menunggal dengan rakyat. Serta dapat mengambil hikmah dibalik peringatan Isra Mi’raj untuk dapat meningkatkan semangat pengabdian dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan proporsional, pintanya.
Sementara Ustad H.Tirayasa, S.Ag, M.A, CNLP, imam besar Mesjid Agung Ranai dalam ceramahnya memaparkan kenapa peristiwa Isra Miraj ini perlu diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, alasannya ada tiga peristiwa penting membuat Baginda Rasul begitu bersedih sehingga tahun itu disebut dengan tahun kesedihan.
Pertama peristiwa sabotase ekonomi sosial dilakukan suku Quraisy terhadap keluarga besar Rasullullah SAW dan para pengikutnya, sehingga sulit berinteraksi secara ekonomi dan tidak terpenuhi kebutuhan makan dan minum.
Kedua meninggalnya paman Baginda Rasulullah SAW yang bernama Abu Tholib, padahal beliaulah yang secara politik mendukung dakwahnya Nabi Muhammad SAW.
Ketiga meninggal pula istri tercinta Rasulullah SAW yaitu Khadijah ketiga peristiwa ini membuat Rasulullah SAW bersedih. Semangat dakwah beliau turun, Allah SWT melihat situasi Nabi seperti ini maka dibuatlah Isran Mi’raj, tujuan utama adalah melakukan refres untuk menyegarkan kembali Rasulullah SAW setelah mengalami tiga peristiwa yang menyedihkan ini supaya semakin semangat menyebarkan dakwah.
Berkaitan dengan tema peringatan Isra Mi’raj ini, ustad Tirtayasa menjelaskan untuk melaksanakan perintah sholat, ibadah sholat ini mengajarkan beberapa hal pertama, supaya selalu bersih. Kedua ibadah sholat melatih kita menjadi orang yang disiplin. Ketiga ibadah sholat melatih kita menjadi jujur. Keempat ibadah sholat ini mengajarkan kita menjadi orang yang selalu rendah hati, tutupnya.
(Red/Pohan)