Ngurus Natuna Tidak Bisa Hanya Cara Biasa

0
902
Foto istimewa : Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda saat membuka acara serasehan soal edukasi peranan nelayan Natuna menjaga kedaulatan dilaut Natuna Utara di Trandy Hotel Natuna, Ranai, Jumat (26/11/2021).

Batamtimes.co – Natuna – Wakil Bupati Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Rodhial Huda menyatakan Natuna adalah salah satu kawasan strategis nasional yang tidak bisa diperlakukan membangunya dengan hanya cara biasa.

Karena Natuna luar biasa memiliki tujuh pulau terluar tempat menarik garis batas teritorial Indonesia 12 mil, 24 mil dan 200 mil.

Foto : Tujuh pulau terluar di Natuna menjadi perhatian pemerintah pusat.

Ketujuh Pulau tersebut kata Rodhial, adalah Pulau Tokong Boro di Desa Kelarik Barat Kecamatan Bunguran Utara perbatasan dengan Malaysia Barat.

Pulau Semiun di Air Payang, Pulau Laut perbatasan dengan Negara Vietnam dan Malaysia. Ada Pulau Sebetul di Desa Air Payang Pulau Laut Perbatasan dengan Negara Vietnam.

Pulau Sekatung di Desa Tanjung Pala Kecamatan Pulau Laut perbatasan dengan Negara Vietnam.

Pulau Senua di Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur perbatasan dengan Malaysia Timur. Pulau Subi Kecil di Desa Subi Kecamatan Subi perbatasan dengan Malaysia Timur dan terakhir Pulau Kepala di Desa Air Nusa Kecamatan Serasan Timur perbatasan dengan Malaysia Timur.

Bayangkan kurang satu pulau saja berapa luas negara ini akan kehilangan.

Artinya membangun Natuna tidak bisa membangun pulaunya saja tetapi membangun kepulauan harus ada desain dari pemerintah pusat, jelas Rodhial saat membuka acara serasehan digelar Mabes Polri.

Soal edukasi Peranan nelayan Natuna menjaga kedaulatan dilaut Natuna Utara di Trandy Hotel Natuna, Ranai, Jumat (26/11/2021).

Selain itu lanjut Rodhial, membangun Natuna mau seperti apa mau menjadikan Provinsi khusus, Otoritakah yang penting bagaimana cara meningkatkan Natuna supaya tidak menjadi coblang dengan negara tetangga karena Natuna berbatasan dengan berbagai negara.

Di akhir kunjungan Menko Polhukam dan Mendagri kemarin sebut Rodhial, hasil pertemuan di atas KRI Semarang dengan kesimpulan bahwa Natuna membutuhkan suatu Grand Desain pembangunan secara konfrehensip.

Karena kalau Natuna dibangun akan berguna untuk Indonesia bukan hanya untuk Natuna.

Sebab Natuna memiliki 1/3 migas Indonesia dan 25 % perikanan nasional dimiliki Natuna dengan potensi itu seharusnya dimanfaatkan secara utuh akan membantu untuk membuka lapangan kerja bagi kemajuan Indonesia, tandasnya.

Penulis : Pohan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here