Tim Pengabdi USU Gelar pendidikan Ancaman Gizi lebih pada Balita

0
1544
Keterangan Foto : Peserta sedang mempraktikkan penggunaan kartu nutrisi

Medan  – batamtimes.co – Tim Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar pendidikan kesehatan guna mengatasi ancaman gizi lebih, khususnya pada anak balita, di TK Khansa, Pasar 1, Setiabudi Medan, Jumat (29/9/2023).

Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian dosen-dosen USU yang didanai melalui skema pendanaan Non PNBP/BPPTN tahun 2023.

Dalam acara , tiga dosen USU, yaitu dr. Putri Chairani Eyanoer, MS.Epi, PhD, Dr. Fotarisman Zaluchu, SKM, MPH, dan dr. Yuki Yunanda, MKes, memberikan edukasi kepada guru-guru PAUD dan orangtua murid. Menurut dr. Putri, masalah gizi di Indonesia saat ini menjadi perhatian serius karena ada dua masalah gizi yang berdampingan, yaitu gizi kurang dan gizi lebih, terutama di perkotaan.

Dr. Fotarisman Zaluchu mengatakan, bahwa  ibu-ibu banyak tidak paham tentang nutrisi  tepat bagi anak balita.

“Data dari Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 3 persen anak balita mengalami gizi lebih, dengan 2,8 persen di Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan juga merupakan salah satu kantong balita gizi lebih,” Ujar dr Fotarisman

Dalam acara tersebut ,Materi edukasi disampaikan dengan menggunakan Permainan Kartu Nutrisi.

“Ibu-ibu peserta diminta memilih-milih makanan yang akan diberikan kepada anaknya dalam satu hari, dan hasilnya mengejutkan karena semua ibu memilih makanan melebihi kebutuhan harian yang dianjurkan”.katanya

Lebih lanjut ia berkata pengaturan nutrisi harian, termasuk pentingnya mengatur proporsi sumber karbohidrat dengan benar.

Para peserta, yang mayoritas orangtua murid PAUD, terlihat antusias dan sadar bahwa selama ini mereka salah dalam memberikan asupan makanan kepada anak-anaknya.

Sementara itu,Dr. Putri dalam kesempatan yg sama menjelaskan, bahwa  penting mengetahui jumlah  makanan, begitu juga dengan komposisi nutrisi di dalamnya.

Dijelaskan Dr. Putri berharap ada kolaborasi antara orangtua dan guru-guru dalam meningkatkan kualitas pemberian makanan pada anak balita, dengan sekolah sebagai lokasi belajar gizi yang baik. Acara ditutup dengan semangat bersama, “anak sehat, anak pintar.” Pendidikan kesehatan seperti ini menjadi langkah penting dalam menangani ancaman gizi lebih di Indonesia dan meningkatkan pemahaman tentang nutrisi yang tepat bagi anak-anak.

(Red/Adi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here