Tradisi Baru, KKP Bekali Nakhoda Kapal Pengawas Perikanan Dengan Tongkat Komando

0
521
Foto Istimewa : Penyerahan tongkat komando oleh Laksda Adin Nurawaluddin, Direktur Jenderal pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan./dokumentasi Humas KKP.

Jakarta – Batamtimes.coKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali para nakhoda kapal pengawas perikanan dengan tongkat komando sebagai simbolisasi amanah dan tanggung  jawab yang diberikan negara.

Hal ini merupakan upaya penguatan semangat, tanggungjawab dan kemampuan personil dalam menghadapi tantangan pengawasan di lapangan, serta mengawal program-program prioritas Menteri kelautan dan Perikanan termasuk penangkapan ikan terukur.

Kegiatan penyegaran teknis menembak diikuti 30 nakhoda kapal dan 14 Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Markas Komando Marinir Cilandak Jakarta./Foto : Humas KKP.

Penyerahan tongkat komando kepada para nakhoda kapal pengawas perikanan merupakan tradisi baru, sebagai upaya melecut semangat dan tanggung jawab untuk menjaga laut termasuk mengawal program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan, sebut Laksda Adin Nurawaluddin, Direktur Jenderal pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

Saat melaksanakan prosesi penyerahan tongkat komando secara langsung kepada para nakhoda kapal pengawas perikanan.

Ditengah-tengah kegiatan penyegaran teknis menembak diikuti 30 nakhoda kapal dan 14 Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (KUPT PSDKP) yang dilaksanakan bekerjasama dengan Markas Komando Marinir Cilandak Jakarta, Kamis (04/11/2021) kemarin.

“Ini upaya meningkatkan ketangguhan mental, tanggung jawab dan kecakapan petugas kami di lapangan,” ujar Adin.

Lebih lanjut, Adin mengatakan menjelang implementasi penangkapan ikan terukur, maka kesehatan jasmani, semangat, tanggung jawab, psikologis, dan keterampilan para nakhoda kapal pengawas perikanan dan KUPT PSDKP akan terus dievaluasi dan penyegaran agar selalu siap dalam kondisi prima.

Ini merupakan salah satu komitmen KKP untuk memastikan kegiatan pengawasan dapat terlaksana dengan baik.

Sebelumnya, tradisi pengambilan dan penyerahan Tongkat Komando juga telah dilaksanakan terhadap 14 Kepala UPT PSDKP pada bulan Oktober 2021.

Menurutnya dinamika di lapangan yang semakin kompleks seiring dengan program kerja Menteri Kelautan dan Perikanan yang semakin kuat, untuk tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan yang seimbang antara ekonomi dan ekologi yang berorientasi pada kesejahteraan nelayan,
Ini tentu memerlukan semangat, daya juang dan mentalitas yang baik.

Dalam pelaksanaan pemberian tongkat komando ini, Ditjen PSDKP KKP menggandeng TNI AL memberikan keterampilan penggunaan dan perawatan senjata api kepada para nakhoda dan KUPT PSDKP.

“Ini sebagai bentuk sinergi antara KKP dan Marinir sekaligus agar nilai-nilai kedisiplinan dan keterampilan yang dimiliki anggota Marinir bisa ditularkan kepada peserta latihan,” pinta Adin lagi.

Dengan peningkatan kemampuan dalam penggunaan senjata api bagi aparat di lapangan.

Usai pelaksanaan prosesi penyerahan tongkat komando secara langsung kepada para nakhoda kapal pengawas perikanan KKP./Foto : Humas KKP.

Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono, menyampaikan aparat pengawas perikanan memang dapat dilengkapi dengan senjata api sebagai sarana perlindungan diri.

Hal tersebut sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Pasal 66 C Ayat (2) yang memberikan kewenangan pada pengawas perikanan untuk memiliki dan menggunakan senjata api dalam mendukung pelaksanaan tugasnya.

“Untuk kepentingan penugasan, para nakhoda kapal pengawas perikanan dan KUPT PSDKP memang dapat dibekali dengan senjata api,” terang Ipunk.

lebih jauh Ipunk menjelaskan sebelumnya kegiatan penyegaran keterampilan menembak telah dilaksanakan rutin setiap tahun namun untuk tahun ini lebih komprehensif.

Selain menembak, peserta juga diasah kembali keterampilan merawat senjata, dan juga kesehatan mental dan psikologinya.

Salah satu bagian utama dari kegiatan penyegaran ini adalah psikotes yang dilakukan oleh Tim Psikologi dari Polda Metro Jaya sebagai penguji.

Dengan psikotes ini, pihaknya akan memonitor terus menerus kondisi psikologi para personil. Hal ini untuk memastikan kesiapan mental dan tanggung jawab petugas untuk membawa senjata api, paparnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono,  menegaskan komitmennya untuk menjadikan ekologi sebagai panglima dalam pengelolaan perikanan di Indonesia.

Oleh karena itu, peningkatan pengawasan di laut Indonesia baik perairan teritorial maupun Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) mutlak harus dilaksanakan.

Langkah ini bukan sebatas untuk memerangi Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing, tapi juga menjaga kelestarian ekosistem laut secara berkelanjutan.

(Pohan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here