Gubernur Kepri Gesa Pemerintah Pusat Terkait Diskresi Travel Bubble

0
605
Gubernur Kepri Ansar saat mengadakan pertemuan dengan pemilik dan karyawan Hotel Harmoni yang berada di kawasan Sei Jodoh, Batam, Jumat (11/2).

Tanjungpinang – Raut wajah Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad tampak  sedih saat memasuki Hotel Harmoni yang berada di kawasan Sei Jodoh, Batam, Jumat (11/2).

Hal ini karena Gubernur Ansar telah mendapatkan  informasi dari Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar, terkait akan segera ditutupnya Hotel Harmoni Batam sebagai hotel legendaris yang sudah 30 tahun hadir dan turut andil besar dalam dunia pariwisata di Kepri tersebut.

Gubernur Ansar  langsung mendatangi hotel yang sejak ia menjabat Bupati Bintan  selalu memilih hotel tersebut sebagai tempat menginap.

Selain menyampaikan rasa prihatinnya  atas nasib 130 karyawan hotel yang terancam PHK,  “Orang Nomor Satu” Kepulauan Riau ini langsung menyusun beberapa langkah upaya pencegahan sebagai bentuk antisipasi terjadinya penutupan hotel-hotel lainnya terutama yang berada di tengah kota.

“Terus terang saya merasa sedih. Ada 130 karyawan yang terancam kehilangan pekerjaan. Saya sudah membuat  beberapa langkah upaya antisipasi yang akan disampaikan ke pemerintah pusat, yakni usulan diskresi travel bubble di Kepri,” tuturnya.

Gubernur Ansar menjelaskan, sehubungan kondisi penutupan hotel, dirinya meminta pemerintah pusat untuk membuat diskresi dalam hal kemudahan bagi wisman yang datang dari Singapura untuk diperluas juga bagi non-Singaporean seperti expatriate yang tinggal di Singapura. Pertimbangannya wisatawan dari kalangan tersebut cukup besar potensinya.

Selain itu, lanjut Gubernur,  Pemprov Kepri akan meminta pemerintah pusat memperluas pilot projek travel bubble yang tidak hanya sebatas Bintan dan Nongsa saja , serta mengaktifkan secara timbal balik jalur VTL ( Vaccinated Travel Lane) atau jalur laut ke Kepri bagi wisman yang sudah divaksin.

“Ada beberapa usulan lainnya yang akan saya sampaikan ke pemerintah pusat, dan saya sudah minta Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Pak Buralimar agar segera menyusun usulan-usulan Kepri sebagai bentuk perjuangan kita mencegah pengangguran yang lebih besar lagi dan membangkitkan sektor pariwisata kita,” jelas Ansar.

Saat bertemu pemilik dan karyawan Hotel Harmoni, Gubernur juga tampak memberikan motivasi dan berharap agar sebagian besar karyawan bisa ditampung di hotel grup Harmoni lainnya.

Gubernur Ansar bahkan sempat mencoba meminta tenggat waktu untuk mengundur agak satu bulan penutupan hotel sembari mencari investor baru. Saat meninjau kondisi hotel Harmoni tersebut, Ansar juga membawa serta beberapa investor.

Gubernur Ansar  meminta pemilik hotel Harmoni dan hotel lainnya untuk terus berupaya seiring dengan upaya keras yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri untuk membangkitkan lagi sektor pariwisata.

Namun, pemilik Hotel Harmoni,  Antonius menyebutkan penutupan Hotel Harmoni tidak bisa dielakkan lagi, karena semakin sepinya kunjungan tamu hotel, terutama selama masa pandemi Covid-19.

“Kami punya 3 hotel, yakni  hotel Harmoni one, hotel Harmoni Suite dan hotel Harmoni. Karena kondisi yang semakin sulit, kami terpaksa harus mengorbankan salah satu diantaranya. Dan dari berbagai pertimbangan, Hotel Harmoni di sei Jodoh ini lah yang kami putuskan untuk tidak beroperasional lagi,” ungkap Antonius.

Antonius menyebutkan sebanyak 130 karyawan tersebut akan diberikan pesangon selama sembilan bulan. Sebagian akan diusahakan ditampung di dua hotel lainnya, sebagian di rumahkan sembari mencari investor baru.

(red/Agung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here