
Batam – batamtimes.co – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) RI, AM Putranto, memimpin langsung Rapat Koordinasi Program Prioritas Pengembangan Transportasi Laut dan Galangan Kapal di Kota Batam, Kepulauan Riau. Rapat yang berlangsung di Gedung Balairung BP Batam ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura, serta Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam Amsakar Ahmad.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta para pimpinan BUMN terkait seperti PT ASDP Indonesia Ferry Persero dan PT Perusahaan Gas Negara Persero. Selain itu, unsur keamanan seperti Kapolda Kepri Brigjen Pol Asep Safrudin dan Danrem 033/WP Brigjen TNI Bambang Herquanto juga ambil bagian dalam diskusi.
Dalam pemaparannya, AM Putranto menegaskan bahwa KSP memiliki tugas utama untuk mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam mengawal program-program prioritas nasional. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pengembangan industri transportasi laut dan galangan kapal di Batam.
“Kami hadir untuk berkoordinasi, memantau, dan mendukung berbagai program prioritas, termasuk mendengar masukan terkait industri transportasi laut dan galangan kapal di Batam,” ujar Putranto.
Salah satu proyek utama yang menjadi sorotan dalam rapat ini adalah pengembangan Pelabuhan Logistik Internasional Batu Ampar. Putranto menekankan bahwa pengembangan pelabuhan ini harus dilakukan secara optimal guna memanfaatkan posisi strategis Batam di jalur pelayaran internasional Selat Malaka.
“Singapura sudah menangani 40 juta TEUs per tahun, Malaysia 10 juta TEUs, sementara Batam baru 670 ribu TEUs. Kita harus terus mendorong agar bisa menangkap peluang yang lebih besar ke depan,” katanya.
Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar saat ini tengah berada dalam tahap pertama (2023-2025) dengan investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Proyek ini akan berlanjut ke tahap kedua (2025-2028) dengan total investasi Rp 2,7 triliun. Batu Ampar ditargetkan menjadi International Transhipment Hub, dengan layanan utama seperti jasa penanganan dan penumpukan peti kemas, layanan pandu dan tunda kapal, serta kegiatan Ship-to-Ship (STS) dan Floating Storage Unit (FSU).
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, dalam sambutannya menekankan posisi strategis Kepri yang berada di jalur perdagangan utama dunia serta berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
Ia mengungkapkan bahwa Pemprov Kepri terus melakukan berbagai terobosan ekonomi, termasuk rencana pengembangan sektor kedirgantaraan pada tahun 2026. Program ini akan diwujudkan melalui kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia, dengan pengadaan pesawat berbadan kecil jenis Fokker untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kepri.
Selain itu, Ansar juga meminta dukungan dari pemerintah pusat terhadap proyek-proyek strategis nasional di Batam, seperti Rempang Eco-City, pembangunan Jembatan Batam-Bintan, serta pengembangan sektor maritim, perikanan, pariwisata, dan energi.
Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Ahmad, menegaskan bahwa Batam telah berkembang pesat sebagai kota industri, perdagangan, dan alih kapal. Selama enam dekade terakhir, berbagai pembangunan telah dilakukan, mendorong pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 6,69 persen pada 2024, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami akan terus meningkatkan pertumbuhan ini dengan berbagai program strategis, sehingga Batam semakin kompetitif sebagai pusat ekonomi dan industri,” ujar Amsakar.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting dalam mempercepat realisasi program-program prioritas di sektor transportasi laut dan galangan kapal di Batam, demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Penulis : Adi
Editor : Pohan